Apa Itu Influencer dan Manfaatnya untuk Bisnis?



Pada artikel sebelumnya, kami telah membahas tentang digital marketing untuk mempromosikan produk. Ketika promosi dilakukan melalui media digital, tentu Anda akan berjumpa dengan istilah influencer. Apa itu influencer? Dan kenapa Anda perlu memanfaatkannya untuk bisnis?

Artikel kami kali ini akan membahas tentang influencer marketing, manfaatnya untuk Anda, dan cara memilihnya secara tepat!


Apa Itu Influencer?

Secara sederhana, influencer adalah seseorang yang bisa memberikan pengaruh di masyarakat. 


Mereka bisa merupakan selebritis, blogger, youtuber, ataupun seorang public figure yang dianggap penting di komunitas tertentu. 


Umumnya, seorang influencer memiliki jutaan pengikut (follower) di media sosial. Namun, tidak selalu demikian. Seseorang dengan follower ribuan juga bisa disebut influencer jika punya pengaruh besar kepada audience.


Ya, sesuai namanya, pengaruh adalah kekuatan seorang influencer. Mereka bisa menjadi trend setter baik di skala kecil maupun besar. Oleh karena itu, banyak pemilik bisnis yang menggandeng influencer untuk mempromosikan produk berkat pengaruh yang luar biasa tersebut.  .


Inilah yang kemudian dikenal dengan influencer marketing.


Influencer marketing merupakan salah satu  strategi pemasaran di mana perusahaan mengajak seorang influencer bekerja sama  untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan sesuai dengan target pasar yang ditentukan.


Sebelum masuk ke penjelasan lebih dalam, mari kita pelajari jenis influencer di dunia pemasaran digital.


Jenis-Jenis Influencer

Secara umum jenis-jenisnya bisa dibedakan dari jumlah follower dan media yang digunakan untuk melakukan promosi produk.


Berikut ini adalah tiga jenis influencer dilihat dari jumlah banyaknya follower:


1. Mikro

Seorang influencer mikro biasanya memiliki jumlah follower 10 ribu orang, bahkan kurang.


Dilihat dari jumlahnya, Anda mungkin berpikir bahwa menggunakan influencer mikro tidak efektif untuk promosi produk. Kenyataannya, justru sebaliknya. 


Kekuatan dari influencer mikro adalah keterikatan (engagement) dengan followernya. Bahkan, sebuah studi menunjukkan bahwa kemungkinan konsumen membeli produk dari rekomendasi influencer mikro mencapai 82%!


Tidak hanya itu, influencer mikro memiliki audiens yang lebih spesifik pada niche (topik) tertentu. Dengan memahami audiens-nya, seorang influencer mikro mampu membuat konten yang lebih relevan dengan followernya.


2. Makro 

Jika memiliki lebih dari 100 ribu follower, ia bisa disebut influencer makro. Biasanya influencer makro adalah sosok yang dikenal luas walaupun belum setenar selebritis. 


Dengan jumlah followernya, influencer makro potensial untuk mempromosikan produk ke lebih banyak orang. Selain itu, menggunakan influencer makro bisa membuat produk atau brand Anda terlihat eksklusif. 


3. Premium

Inilah top influencer dengan jumlah follower paling banyak. Seorang premium influencer umumnya memiliki jutaan follower.


Persentase pembelian produk dari rekomendasi influencer premium mungkin tidak sebesar influencer lain, namun tetap saja menjanjikan. Alasannya, jangkauan pesan dari influencer premium luar biasa luas. 


Meski demikian, Anda perlu memikirkan kesesuaian dengan produk yang Anda tawarkan dan budget yang Anda miliki. 



Di sisi lain, jenis influencer berdasarkan media yang digunakan terbagi menjadi tiga:


Selebgram 

Selebgram atau selebritis Instagram adalah seorang public figure yang menggunakan platform Instagram sebagai media promosi produk. 


Kenapa Instagram potensial untuk pasar Indonesia? Sebab, Indonesia menempati urutan keempat pengguna Instagram terbesar di dunia dengan 59 juta pengguna! Data tersebut menunjukkan bahwa memanfaatkan kepopuleran selebgram bisa diandalkan untuk promosi produk. 


Siapa saja selebgram di Indonesia? Awkarin, Dian Pelangi, dan Rachel Vennya.


YouTuber 

YouTuber adalah orang yang mengunggah video ke YouTube tentang suatu informasi, termasuk informasi produk. Peran YouTuber sebagai influencer produk cukup signifikan.


Alasannya, lebih dari 90% pengguna internet mengenal produk baru melalui Youtube. Jika Anda bekerja sama dengan Youtuber yang memiliki follower banyak, tentu potensi menarik perhatian mereka akan produk Anda kian besar. 


Inilah beberapa youtuber tersebut: Rachel Goddard, Naisa Alifia Yuriza, dan Deddy Corbuzier. 


Blogger

Blogger adalah seseorang yang memiliki dan mengelola sebuah blog. Tidak sedikit blog yang digunakan untuk melakukan review tentang suatu produk, seperti blog Sasyachi yang mengulas beragam produk kecantikan. 


Ketika seorang blogger merekomendasikan produk, tentu akan menarik pembacanya untuk mencoba produk tersebut. Jika blogger tersebut memiliki pembaca setia yang banyak, pemasaran produk tentu menjadi lebih mudah dan efektif. 


Contoh blogger yang bisa menjadi influencer adalah Iwan Banaran, Sonia Eryka dan Julia dan Marius (anakjajan.com).


Apakah Anda sudah tertarik menggunakan influencer untuk brand atau produk Anda? 


Sebelumnya, ada baiknya mempelajari manfaat influencer bagi bisnis Anda terlebih dahulu.


Cara Memilih Influencer

Ada beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan sebelum menjatuhkan pilihan ke salah satu influencer.


1. Sesuaikan dengan Budget yang Anda Siapkan

Seperti halnya kegiatan promosi lain, memilih seorang influencer harus sesuai dengan budget yang Anda miliki. 


Jika Anda memiliki budget yang terbatas, bekerja sama dengan influencer mikro bisa menjadi pilihan terbaik. Salah satu alasannya adalah mereka lebih sering berinteraksi dengan follower secara intens. Tak jarang ada masukan tentang produk diberikan oleh beberapa follower pengguna produk tersebut.


Nah, dengan informasi tersebut, Anda bisa segera melakukan perbaikan. Jadi, walaupun dengan budget yang minimal, manfaat yang Anda terima tak kalah besar. 


2. Cocok dengan Target Pasar Bisnis Anda

Target pasar berguna untuk mengetahui kelompok konsumen Anda sehingga bisa menerapkan langkah promosi yang tepat sasaran.


Sebagai contoh, jika Anda menjual produk anak-anak, target konsumen Anda adalah ibu-ibu rumah tangga. Anda bisa melakukan riset siapakah public figure yang sering posting tentang panduan parenting. 


Jika menggunakan contoh target konsumen di atas, Ayudhya Ghita bisa menjadi salah satu pilihan yang cocok. Ia aktif melakukan posting tentang produk bayi dan anak di akun instagramnya. 


3. Sesuai dengan Skala Promosi Produk

Anda sebaiknya memulai strategi influencer marketing Anda dengan menentukan skala promosi yang akan dilaksanakan. 


Memilih public figure sesuai dengan tujuan promosi Anda tentu akan lebih efektif. Jika skala promosinya besar, jangan ragu menggunakan influencer makro atau bahkan premium. Tujuannya, untuk menggebrak pasar.


Di sisi lain, jika promosi produk Anda skalanya kecil, menggunakan influencer mikro tentu lebih pas karena budget yang Anda keluarkan sesuai dengan hasil akhir yang Anda dapatkan. 


Ada banyak platform yang bisa Anda gunakan membantu Anda menemukan influencer yang tepat, seperti Getcraft dan SociaBuzz.


4. Harus Memiliki Reputasi Baik 

Selalu pilih public figure yang memiliki reputasi yang baik di bidangnya. 


Apapun jenis influencernya, mikro ataupun makro, bekerja sama dengan yang punya reputasi baik tentu lebih nyaman. 


Jika Anda hanya melihat jumlah follower saja, namun sang public figure kerap bermasalah dengan hukum, misalnya, tentu akan berpengaruh pada produk Anda. 


Selain itu, public figure dengan reputasi baik tentu akan memiliki personal branding yang terjaga. Hal ini akan dapat membantu bisnis Anda membangun branding yang baik pula. 


5. Memiliki Engagement yang Tinggi

Keterikatan (engagement) antara public figure dengan followernya juga perlu Anda cermati. Sebab, hal itu bisa menjadi tolok ukur bagaimana promosi produk Anda akan menyentuh calon konsumen Anda. 


Sebagai contoh, jika  melihat influencer mikro yang selalu memiliki engagement yang tinggi, Anda bisa menggunakan jasanya untuk promosi produk Anda. Sebaliknya, public figure yang jumlah followernya banyak namun engagement-nya kecil, tentu kurang menguntungkan. 


Sebenarnya, terdapat banyak cara untuk mengukur engagement seorang influencer. Baik dari aspek engagement per post, engagement per impression dan lainnya. Namun, Anda tak perlu mengukur nilai engagement ini sendiri. Ada banyak tools yang bisa Anda gunakan seperti Engagement Calculator.


Aplikasi untuk mengukur nilai engagement seorang influencer.

6. Intensitas Update Konten yang Baik

Satu hal yang tidak boleh Anda lupakan adalah intensitas public figure dalam melakukan posting. 


Sebagai contoh, jika influencer Anda terlalu sering melakukan posting Instagram dalam satu hari, besar kemungkinan konten promo Anda akan cepat hilang dari halaman atas galeri. Artinya, follower harus scroll ke bawah untuk menemukan konten produk Anda. 


Sebaliknya, jika public figure tersebut jarang melakukan posting, bisa saja engagement followernya juga mulai redup. 


Selain itu, jika influencer Anda melakukan posting multi-channel atau di berbagai media sosial secara bersamaan, tentu akan lebih meningkatkan jumlah calon konsumen yang melihat. 


Intinya, cermati kebiasan influencer Anda dalam mengelola posting sebelum memilihnya.


Di sisi lain, Anda juga bisa memantau media sosial lebih rajin. Tujuannya, untuk mengetahui apa saja yang sedang trending dan siapa saja public figure yang sedang viral. 


Ketika menemukan momen dan topik viral sebagai ajang promosi bagi produk Anda, Anda bisa “gerak cepat” menjalin kerjasama dengan public figure tersebut, sebelum kompetitor.  


7. Siapkan Perjanjian Kerjasama dengan Baik

Yang tak kalah penting, selalu buatlah perjanjian yang jelas dengan influencer Anda. 


Perjanjian kerjasama yang Anda buat harus  menyebutkan klausul terperinci, baik tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman yang berujung pada  masalah hukum yang bisa saja terjadi. 


Pada prakteknya, beberapa perusahaan sering memberikan brief (panduan singkat) kepada influencer ketika melakukan promosi. Dengan cara ini tujuan promosi bisa lebih jelas dan memudahkan influencer ketika membuat konten. 


Ingat, influencer yang Anda pilih harus bisa membangun citra positif brand atau produk Anda. Jangan pertaruhkan kelangsungan bisnis Anda dengan memilih orang yang keliru.  


Apa Manfaat Influencer Marketing Bagi Pemilik Bisnis?

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan saat bekerja sama dengan seorang influencer:


1. Membuat Produk Anda Pusat Perhatian 

Anda bisa membuat produk Anda menjadi pusat perhatian dengan cepat. Caranya, menggandeng seseorang yang sedang viral sebagai influencer Anda.


Anda tentu mengetahui sosok Neti Herawati atau yang dikenal dengan Bude Sumiyati. Berawal dari cuitan lucu di Twitter dan lalu berkembang di Instagram, nama Bude Sumiyati kian populer. Followernya kian hari kian bertambah.


Momen ini digunakan oleh Netflix Korea dengan menunjuknya mempromosikan produk. Di akun Twitter Netflix Korea sendiri, video Bude Sumiyati telah ditonton lebih dari 300 ribu orang. 

Intinya, setiap aktivitas dari influencer selalu menjadi pusat perhatian followernya.


Contoh di atas membuktikan bahwa Anda tidak harus menggunakan influencer premium saat promosi produk untuk menggebrak pasar. Bahkan, jika menyasar komunitas tertentu, menggunakan influencer mikro tentu lebih pas. 


2. Membuat Konsumen Lebih Percaya Produk Anda

Jika Anda mempromosikan produk secara konvensional, perlu waktu yang relatif lama untuk meyakinkan calon konsumen Anda. Namun, ketika menggunakan public figure, kepercayaan konsumen pada sebuah produk bisa langsung terbentuk.


Alasannya, mereka memiliki pengalaman dan keahlian (expertise) di bidang tertentu.


Jika mereka menggunakan produk Anda, sangat mudah bagi followernya untuk lebih percaya kepada produk Anda.


Faktanya, 53% konsumen wanita melakukan pembelian produk setelah melihat posting dari influencernya. 


3. Mendongkrak Penjualan

Semakin banyak orang yang mengetahui produk Anda, semakin besar kemungkinan penjualan yang bisa dihasilkan. 


Mari kita ambil contoh pengaruh dari seorang Meghan Markle, istri Pangeran Harry. 


Pada sebuah acara di Buckingham Palace tahun ini, Megan mengenakan gaun brokat emas yang terlihat cantik. Apa yang terjadi selanjutnya? Dalam waktu 24 jam saja, terjadi lonjakan permintaan baju brokat hingga 500%!


Hal semacam inilah yang menyebabkan pebisnis seperti Hartiman percaya pada kemampuan seorang influencer. 


Hartiman adalah seorang pengusaha clothing asal Bandung, NOMI. Hartiman mengatakan bahwa penjualan brand NOMI berhasil meningkat setelah menggandeng musisi Indie asal Jepang dan Indonesia. Ia bahkan sukses membuka gerai di Jepang untuk berbagai produk clothing-nya ?


4. Menjangkau Lebih Banyak Konsumen

Beberapa pemilik bisnis cenderung mempromosikan produk lewat iklan, baik di media cetak atau elektronik. Sayangnya, ada sebagian masyarakat yang memilih “melewatkan” iklan tersebut.


Di sinilah peran influencer bisa “mengisi kekosongan”. 


Saat ini, jumlah pengguna media sosial aktif di Indonesia mencapai 150 juta jiwa, dengan rata-rata waktu akses hingga hampir 3,5 jam setiap hari! 


Jika pemasaran produk dilakukan menggunakan influencer melalui media sosial, blog atau YouTube tentu bisa menjangkau lebih banyak konsumen. 


Sebagai contoh, brand Paco Rabbane Parfums menggandeng Chez Rust, seorang model pria,  mempromosikan produk mereka melalui Instagram. Hasilnya, peningkatan follower Instagram Paco Rabbane Parfums mencapai 42.786%!. 


Dengan menunjuk public figure yang mampu menyajikan konten secara menarik, informasi tentang produk Anda tentu tidak akan “dilewatkan”. Artinya, peluang menjangkau konsumen lebih banyak bisa tercapai dengan mudah. 


5. Membangun Kedekatan dengan Konsumen

Menggunakan jasa influencer bisa membangun kedekatan konsumen dengan brand Anda. Namun, Anda harus jeli dalam memilih orang yang cocok untuk target pasar produk Anda.


Salah satu cara membangun kedekatan adalah menggunakan public figure yang benar-benar menyukai produk Anda. 


Perlu diingat bahwa influencer premium tidak selalu menjamin kesuksesan pemasaran yang dilakukan mengingat kemungkinan adanya follower palsu yang dimiliki. 


Bahkan, sebagian besar influencer mikro cenderung menggunakan produk sebelum merekomendasikannya. 


Bagi follower mereka hal ini tentu lebih engaging, karena lebih nyata. Dengan kondisi ini, kedekatan konsumen dengan produk tersebut bisa terbangun lebih kuat. 


Tak hanya itu, dengan menggunakan media sosial, komunikasi dua arah bisa tercipta. Hal ini memberi kesempatan bagi follower untuk mengkonfirmasi kebenaran rekomendasi yang diberikan influencer yang bersangkutan.


6. Cenderung Mudah Balik Modal

Menggunakan influencer untuk mempromosikan produk merupakan sebuah investasi bisnis. Untungnya, kemungkinan Anda mendapatkan return of investment (ROI) cukup besar. Artinya, lebih mudah balik modal. 


Faktanya, salah satu studi menyebutkan bahwa influencer bisa mencapai ROI 11 kali lebih besar dari iklan banner. 


Tentu saja, untuk mencapai hasil ini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Salah satunya adalah memilih public figure yang tepat. Bagaimana caranya?


Kesimpulan

Influencer adalah seseorang yang memiliki media sosial dengan jumlah follower yang banyak. Dengan kondisi tersebut, mereka cukup menjanjikan untuk diajak bekerja sama dalam mempromosikan produk. 


Secara umum terdapat beberapa jenis influencer dilihat dari jumlah followernya: mikro, makro dan premium. Di sisi lain, media yang digunakan juga menentukan jenisnya: blogger, YouTuber, dan selebgram. 


Bagi pemilik bisnis, memanfaatkan jasa seorang influencer memberikan enam keuntungan yang akan membantu bisnis Anda berkembang lebih baik. Kami sudah menjelaskan manfaat tersebut secara lengkap. 


Semoga informasi di atas dapat membantu mengembangkan bisnis Anda lebih baik lagi. Sukses untuk Anda!


Source : https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-influencer/

Popular Posts