Kian Memanas, Akun Palsu Pro China Serang Media Sosial Buatan AS


Jaringan akun palsu dan penipu pro-China ditemukan audiens global di YouTube, Facebook dan Twitter yang mengejek tanggapan Amerika Serikat (AS) terhadap pandemi Covid-19, serta kerusuhan mematikan di Washington yang menewaskan lima orang.


Pesan yang diunggah oleh jaringan tersebut, yang juga memuji China, mencapai umpan media sosial pejabat pemerintah, termasuk beberapanya di China dan Venezuela yang me-retweet unggahan dari akun palsu tersebut ke jutaan pengikut mereka.


Kepala Investigasi untuk Graphika, Firma Analisis Media Sosial, Ben Nimmo mengatakan jangkauan internasional menandai wilayah baru untuk jaringan media sosial pro-China yang telah beroperasi selama bertahun-tahun, kata, yang memantau aktivitas tersebut.


“Untuk pertama kalinya, ini mulai mendapat sedikit interaksi penonton,” ujar Ben Nimmo.


Pesan jaringan tersebut selaras dengan unggahan dan komentar yang dibuat oleh pejabat negara China.


Namun, masih belum jelas siapa di balik akun palsu tersebut, yang memposting lebih dari 1.400 video dalam bahasa Inggris, Mandarin atau Kanton.


Salah satu akun Twitter, yang memiliki sekitar 2.000 pengguna yang sebagian besar dari Amerika Latin, juga menulis cuitan pesan tersebut dalam bahasa Spanyol, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari AP News.


Unggahan tersebut tampaknya menargetkan pengguna media sosial di luar Amerika Serikat, mendapatkan daya tarik di Hong Kong, Taiwan, dan Venezuela, yang merupakan tempat di mana kepentingan diplomatik atau keuangan China dan AS semakin mengalami konflik.


“Pesan keseluruhannya adalah Amerika melakukannya dengan sangat buruk. China melakukannya dengan sangat baik,” kata Nimmo.


Menurut laporan Graphika, jaringan tersebut menggunakan foto-foto selebriti Tiongkok di akun tersebut.


Bahkan, dalam satu kasus membajak akun Twitter yang terverifikasi dari sebuah acara opera sabun Amerika Latin untuk mengunggah pesan.


Akun palsu tersebut disita pada pemberontakan 6 Januari di Washington saat Kongres untuk mengesahkan hasil pemilu AS di Capitol.


Kekuatan pria meningkat 100 kali lipat.


2.5 jam berhubungan dengan istri jika Anda mencoba pil ini!


Senjata resmi melawan begal!


Satu video menggambarkan AS sebagai “negara gagal”, dan yang lainnya mengatakan bahwa Amerika "berlari telanjang di depan dunia" setelah pengepungan Capitol.


Tiga video yang diidentifikasi Graphika, menggambarkan kerusuhan itu sebagai "pemandangan yang indah untuk dilihat", meniru bahasa yang digunakan dalam laporan media pemerintah China seputar berita tersebut.


Hubungan antara Washington dan Beijing memburuk di bawah mantan Presiden Donald Trump, yang melancarkan serangan diplomatik dan ekonomi yang agresif terhadap China.


Ketegangan itu telah terjadi di media sosial, di mana pejabat negara Tiongkok telah menyiarkan kritik tajam terhadap Donald Trump dalam beberapa tahun terakhir.


Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian telah menjadi salah satu kritikus AS yang paling vokal di media sosial, menuliskan cuitan teori konspirasi tahun lalu bahwa virus corona bermula di AS, meskipun ada bukti bahwa virus itu berasal dari kota Wuhan di China.


Tetapi bahkan setelah Donald Trump keluar dari jabatannya pada 20 Januari, jaringan palsu itu terus mendorong unggahan anti-AS.


Beberapa akun sekarang berputar untuk menyerang Partai Demokrat dengan menuduh para pemimpin memiliki "mentalitas satu partai" dalam video yang diposting ke YouTube.


Akun palsu lainnya mempertanyakan keamanan vaksin yang disetujui Amerika untuk Covid-19, meskipun penelitian terhadap puluhan ribu orang tidak menemukan efek samping yang serius.


"Keamanan ... vaksin itu diragukan, tetapi segera disetujui," salah satu judul video pro-China yang diunggah pada 21 Januari.


Unggahan lain memuji tanggapan China terhadap pandemi, sambil mengkritik kemampuan Amerika untuk menahan virus mematikan.


“Ada narasi dan peristiwa yang menarik yang membuat AS terlihat sangat buruk,” ucap Ben Nimmo.


Bulan lalu, YouTube mengumumkan bahwa mereka telah menghapus lebih dari 3.000 saluran YouTube pada bulan Desember yang diidentifikasi sebagai bagian dari penyelidikan Graphika terhadap kampanye pengaruh yang terkait dengan China.


Selain itu, akun Facebook dan Twitter lain yang turut diidentifikasi dalam laporan Graphika juga dihapus.




Source : https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-011395585/kian-memanas-akun-palsu-pro-china-serang-media-sosial-buatan-as

Popular Posts