Ramai soal Penipuan COD di Medsos, Bagaimana Mengantisipasinya?

Tangkapan layar twit soal penipuan online shop berbasis COD.


Sebuah utas twit berisi informasi mengenai modus penipuan belanja online melalui metode cash on delivery ( COD) viral di media sosial pada Kamis (28/1/2021). "MERINDING BGT TERNYATA LAGI MARAK YANG KENA TIPU MODUS COD. Coba search tweet “penipuan cod” serem," tulis akun Twitter @cudble dalam twitnya.


Dalam utas twit itu, pemilik akun @cudble menceritakan bahwa ia mengalami modus penipuan COD dari online shopping yang berbeda dan jasa ekspedisi yang berbeda juga. Hingga Selasa (2/2/2021) pagi, twit itu sudah di-retwit sebanyak 10.000 kali dan disukai sebanyak lebih dari 41.200 kali oleh pengguna Twitter lainnya.


Lantas, bagaimana kronologi penipuan COD dan cara mengantisipasinya? Saat dikonfirmasi, pemilik akun Twitter @cudble atau yang akrab disapa Gesya ini mengungkapkan bahwa ia mendapat dua paket pada Kamis (28/1/2021) pagi. "Aku bangun tidur kedatangan kurir (sudah kenal sebelumnya karena sering antar paket) membawa 2 paket dengan pembayaran COD. Satu disebut atas namaku, satunya paket atas nama nenek aku," ujar Gesya saat dihubungi Kompas.com, baru-baru ini.


Saat menerima paket itu, Gesya mengaku tidak ada anggota rumah yang sedang menunggu paket atau membeli barang secara online, termasuk dirinya. Gesya juga mengatakan bahwa ia memiliki kebiasaan bayar di awal saat melakukan pembelian di e-commerce atau online shop. "Udah gitu pembayarannya COD, yang mana aku enggak pernah order barang dengan pembayaran metode COD, pasti langsung bayar setelah checkout," lanjut dia.


Cek nomor telepon

 Setelah itu, Gesya mengecek nomor ponsel yang tertera pada paket tersebut. Namun, nomor ponsel yang tertera tidak dapat dihubungi. Kejanggalan juga terjadi pada nama pengirim, nama yang tercantum pada paket bukan nama yang biasa dipakainya untuk pengiriman barang. Karena merasa tidak memesan barang apa pun, Gesya pun mengembalikan barang tersebut ke kurir yang mengantarkan. "Akhirnya karena aku enggak merasa beli, aku kembalikan lagi paketnya ke kurir. Nominal yang tertera juga lumayan mahal. Kurirnya juga bingung karena biasanya aku pengiriman barang enggak pernah COD," ujar Gesya.


Dari kejadian tersebut, ia menyampaikan kerugian yang dialami yakni identitas dan alamat rumah miliknya tersebar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Selain itu, Gesya juga merasa bingung dengan pelaku yang mendapatkan data diri dan alamat rumahnya. "Bingung lagi karena pelaku dapat identitas aku darimana, kalau dari sampah belanja online, pasti harusnya nama yang tercantum adalah nama panjang yang memang aku biasa pakai, bukan nama panggilan," kata dia.


Karena twitnya menjadi ramai, sejumlah warganet lain juga membagikan kisahnya yang serupa dialami oleh Gesya. Warganet ini juga mengalami kerugian karena kebocoran identitas dan rugi uang. Beberapa dari mereka diminta harus membayar barang yang dikirimkan.


Cara mengantisipasi

Sementara itu, perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Andy Nugroho mengatakan belajar dari kasus di atas, si penipu ini diduga mendapatkan data-data calon korbannya dari penjual online. "Kalau saya perhatikan, modusnya adalah penjual ini dapat data dari orang-orang yang pernah berbelanja online, padahal kita sebagai konsumen berharap data kita aman di penjual online," ujar Andy saat dihubungi terpisah. Kendati demikian, ia menyarankan kepada masyarakat untuk berbelanja melalui marketplace yang besar dan terpercaya. Sebab, dengan membeli di marketplace yang besar, biasanya ada fitur pengembalian barang.


Apabila kurir sudah terlanjur mengirimkan, Andy mengatakan, baiknya ditolak dengan sopan dan menyampaikan bahwa kita tidak memesan barang apa pun saat ini. "Semisal dimintain uang dalam jumlah banyak dari nominal barang, kita memiliki hak sebagai customer kalau kita tidak merasa beli apa pun, kenapa kita harus membayar," lanjut dia. Menurutnya, modus penipuan COD ini tidak bisa dicegah, namun bisa dihindari dengan menginformasikan kepada orang-orang terdekat bahwa kita tidak pernah membeli barang dengan pembayaran COD dan jangan dibayar. Selain itu, Andy juga menambahkan bahwa sebaiknya ketika membeli barang secara online hindari pembayaran COD, lebih baik melakukan pembayaran di awal. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi barang yang kita terima tidak sesuai dengan yang kita pesan, dan barang tersebut bisa dikembalikan.



Source : https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/02/093100165/ramai-soal-penipuan-cod-di-medsos-bagaimana-mengantisipasinya?page=all

Popular Posts