Asian Agri Manfaatkan Sosial Media Sampaikan Pesan Sawit Berkelanjutan
TRIBUN-MEDAN.com-Udara dingin langsung terasa ketika Tribunmedan.com/Tribun Medan tiba di Glamping Legok Kondang, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/1/2020). Sebuah lokasi yang dijadikan ajang diskusi sejumlah jurnalis bersama Asian Agri.
Mengambil tema "Palm Oil in Everyday Life" para jurnalis mendapat penjelasan seputar industri kelapa sawit.
Dalam keterangannya, Maria Sidabutar selaku Kepala Komunikasi Asian Agri menyatakan kelapa sawit sebagai komoditas unggulan yang turut menopang perekonomian bangsa, sudah selayaknya mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan.
"Sebagian konsumen telah menggunakan kelapa sawit dan produk turunannya tanpa mereka sadari. Sepanjang hari, sawit berada di sekitar kita dan sangat akrab dengan kita semua. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, kita bakal bersentuhan dengan produk sawit," ujar Maria pada acara temu media bersama sejumlah jurnalis dari Sumatera Utara.
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan bagaimana kehidupan manusia saat ini memanfaatkan produk-produk turunan kelapa sawit dengan menunjukkan beragam produk yang menggunakan olahan kelapa sawit, seperti margarin, minyak goreng, selai coklat, beragam makanan ringan alias snack bahkan sampai produk kecantikan berupa pelembab dan lipstik.
"Sebagaimana kita saksikan beragam contoh produk disini adalah produk-produk yang menggunakan turunan sawit. Jadi mulai pagi hingga malam pastilah kita akan bersentuhan dengan sawit," terang Maria.
"Namun saat menilik satu-persatu informasi kandungan produk, sangat disayangkan bahwa sebagian besar produk-produk tersebut seolah-olah enggan memberikan keterangan bahwa produknya menggunakan sawit," imbuhnya.
Dari beragam contoh produk yang ditampilkan, produsen masih terlihat menggunakan istilah umum minyak nabati pada kemasannya.
Pada kesempatan yang sama, Maria juga menunjukkan sebagian produk yang jelas mencantumkan kata minyak sawit.
"Bila kita mengelola sawit dengan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan, sepatutnya kita bangga mencantumkannya, karena produk sawit adalah produk unggulan bangsa kita yang sangat bermanfaat bagi kehidupan," jelasnya.
"Keengganan ini haruslah kita ubah, apa lagi pengelolaan perkebunan kelapa sawit juga sudah menggunakan prinsip prinsip kelapa sawit lestari dengan pengelolaan perkebunan kelapa sawit secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan," tambahnya.
Maria mengajak media untuk terus mengenalkan betapa besar manfaat kelapa sawit bagi kehidupan manusia, sekaligus mengapresiasi dukungan media untuk menjelaskannya agar masyarakat memahami bagaimana sawit bersentuhan dengan masyarakat dan dapat menjadi komoditas berkelanjutan kebanggaan bangsa.
Berbagai saluran komunikasi dapat dimanfaatkan untuk mengedukasi, termasuk secara personal dengan memanfaatkan media sosial.
"Pesan tentang pemanfaatan produk kelapa sawit dan keberlanjutan dapat dituangkan melalui foto produk, cerita kegiatan maupun informasi tentang kandungan nutrisi. Dengan kemasan pesan yang menarik dan dukungan teknologi digital melalui gawai, setiap orang dapat menjadi duta sawit lestari," ujar Maria. (SDY/*)