89 Persen Anak Indonesia Akses Internet untuk Sosial Media


 Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat sebanyak 88,99 persen anak berusia lima tahun ke atas di Indonesia mengakses internet untuk media sosial. Data tersebut termasuk tinggi dan harus menjadi perhatian bersama seluruh pihak.


Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta menyampaikan kecemasan dengan data BPS tersebut. Pasalnya, anak kerap mengakses sosial media tanpa pendampingan orangtua, pun konten di dalamnya tkdak semua aman dan baik.

“Ini yang harus menjadi perhatian bersama, karena sosial media ini di dalamnya ada ancaman yang serius, seperti ancaman digital serangan siber, kecanduan internet, juga pergeseran budi pekerti, munculnya kebiasaan bullying dan sebagainya,” ungkap Sukamta saat menjadi narasumber seminar daring Merajut Nusantara bersama Kominfo, Jumat (15/04/2022) sore kemarin.

Di sisi kesehatan, dari data Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, anak yang mengalami kecanduan internet mengalami perubahan otak. Dampaknya, bisa beragam mulai kemungkinan kesulitan membuat keputusan, kesulitan konsentrasi dan fokus pada saat melakukan suatu kegiatan.

“Bullying di sosial media juga harus menjadi perhatian. Sampai hari ini saya tidak merekomendasikan anak di bawah usia sepuluh tahun ditampilkan fotonya di internet. Anak-anak rentan dan rawan diselewengkan fotonya. Anak-anak yang masih polos itu tidak tahu dunia orang-orang dewasa,” sambung wakil rakyat dapil DIY ini.

Sementara, Dosen Fakultas Psikologi UGM, Diana Setyawati juga menyampaikan keprihatinan atas situasi yang saat ini terjadi. Ia melihat banyak fenomena yang terjadi di masyarakat terkait anak yang mengakses internet dengan berlebihan, dan hal tersebut harus menjadi perhatian bersama.

“Kita perlu melihat juga dampak-dampak negatifnya, namun juga harus memahami pula hal-hal positif dari situasi ini. Kita tahu setiap hal yang berlebihan itu tidak baik, seperti ketika anak kecanduan game, akan mengubah jiwa sosialnya. Hal ini yang kemudian harus menjadi perhatian kita bersama terutama para orangtua. Kita harus melakukan pendampingan pada anak, sehingga apa yang diakses bisa kita pantau dan ada diskusi mana yang baik, bisa dilakukan mana yang tidak seharusnya dilakukan,” tandasnya. (Fxh)

Sumber : https://www.krjogja.com/berita-lokal/diy/yogyakarta/89-persen-anak-indonesia-akses-internet-untuk-sosial-media/

Popular Posts