Seberapa Penting Konten Kreatif yang Thumb-Stopping untuk Brand?

 Konten Thumb Stopping - Sumber: https://www.pexels.com/

Brand dan konten kreatif tidak bisa dipisahkan apalagi di masa sekarang di mana digital marketing jadi salah satu cara untuk menyukseskan brand-mu. Salah satu hal yang kamu perlukan untuk menjalankan digital marketing tentu saja membuat konten yang kreatif. Kegunaan konten kreatif apalagi visualnya sangat krusial dan powerful untuk brand-mu, bisa dari segi brand awareness hingga sales. Terlebih lagi jika kamu bisa membuat konten kreatif yang thumb-stopping. Namun, apa konten kreatif yang thumb-stopping itu? Kenapa brand perlu membuat konten kreatif yang thumb-stopping?

Apa Itu Konten Kreatif yang Thumb-Stopping?
Kamu pasti sering, dong, scrolling social media kalau sedang memiliki waktu free? Saat kamu scrolling secara cepat karena tidak ada konten yang menarik perhatianmu, tiba-tiba kamu menemukan konten yang membuat jempolmu berhenti scrolling dan pada akhirnya kamu melihat dan membaca keseluruhan konten tersebut karena sangat menarik perhatianmu. Itulah yang disebut konten kreatif yang thumb-stopping.
Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, thumb-stopping artinya “menghentikan jempol”. Singkatnya, konten kreatif yang thumb-stopping adalah konten kreatif yang dapat memberhentikan jempolmu saat scrolling.

The New York Times mendeskripsikan thumb-stopping sebagai konten online yang dibuat khusus untuk perangkat seluler, yang cukup menarik perhatian seseorang untuk menghentikannya dari scrolling. Contoh brand yang memiliki konten thumb-stopping adalah Spotify, Oreo, dan ASOS yang telah mempromosikan diri mereka sebagai layanan atau produk yang membantu pengguna dengan materi yang “thumb-stopping”.
ADVERTISEMENT

Manfaat Memiliki Konten Kreatif yang Thumb-Stopping
Di era digital seperti sekarang, persaingan konten kreatif sangatlah ketat. Kamu harus bersaing dengan ribuan bahkan jutaan konten kreatif lainnya hanya untuk menarik perhatian audiens. Itu baru hanya untuk menarik perhatian, belum ke tahap ‘conversion’ yang membuat audiens melakukan tindakan. Dengan banyaknya konten yang bertebaran, audiens memiliki dua pilihan, yaitu untuk berhenti & engage atau pergi begitu saja meninggalkan kontenmu. Di sinilah peran konten kreatif thumb-stopping bermain. Jika goals kamu menarik perhatian audiens, maka kamu perlu membuat konten yang thumb-stopping.

Perlu diingat bahwa tujuan utama dari memiliki konten kreatif untuk content marketing di media sosial adalah untuk menarik perhatian audiens, membuat followers berhenti untuk melihat keseluruhan konten yang kamu posting, dan yang terpenting adalah membuat audiens terlibat dengan konten yang sedang kamu posting. Terlibat di sini bisa dari hanya meninggalkan komen hingga melakukan tindakan, seperti membeli produk yang kamu promosikan di postinganmu. Biasanya, tipe-tipe konten kreatif yang thumb-stopping adalah konten yang berkualitas tinggi, menarik & indah, tepat waktu, dan yang paling penting relevan.
ADVERTISEMENT

Tips Membuat Konten Kreatif yang Thumb-Stopping
Dua hal yang harus diperhatikan untuk membuat konten kreatif yang thumb-stopping, yaitu kombinasi visual dan copywriting. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan dari satu sama lain karena saling melengkapi. Jika keduanya memiliki kualitas yang bagus, maka kamu bisa mendapatkan konten kreatif yang thumb-stopping. Bagaimana caranya? Simak di bawah ini!

1. Buatlah Headline yang Powerful
Seperti yang dikatakan Fergus O'Hare dari Facebook di festival Dubai Lynx,
"Anda hanya memiliki 3 detik untuk menangkap audiens Anda, jadi konten Anda harus thumb-stopping".

Dari pernyataan itu sangat jelas bahwa kamu harus memiliki hooking point agar audiens bisa tertarik dengan kontenmu dalam 3 detik pertama. Salah satu faktor penting yang harus kamu lakukan adalah dengan membuat headline yang powerful sehingga audiens langsung berhenti dan membaca keseluruhan kontenmu. Dengan memiliki headline yang kuat, brand-mu juga memiliki kesan yang abadi dan audiens akan mengingat hal itu.

2. Improve Visual Konten
Selain memastikan kamu memiliki headline yang powerful, penampilan visual konten juga penting. Pastikan yang ada di dalam visualmu jelas sehingga audiens tidak perlu menginterpretasikannya dalam waktu yang lama.

Hindari memasukkan copy yang terlalu banyak dalam visualmu karena akan membuat audiens bingung dan visualmu akan terlihat ‘sesak’. Buatlah visual yang sederhana tapi tidak membosankan. Teknik dasar edit foto pun akan berpengaruh besar untuk improve visual konten dari brand-mu. Kamu juga bisa membuat visual dengan wajah di dalamnya karena akan terasa lebih hidup. Tips terakhir, coba buat konten dengan format video karena bisa lebih menghibur audiens.

3. Buat Konten yang Phone-Friendly
Hampir semua orang menggunakan handphone dan menghabiskan screen time di handphone. Oleh karena itu, jika kamu sudah membuat konten yang bagus dan menarik, pastikan bahwa konten tersebut terlihat bagus di perangkat seluler terutama handphone. Buatlah kontenmu menjadi konten yang ramah handphone agar dapat dijangkau dan dilihat banyak audiens.

4. Punya Call to Action yang Kuat
Selain harus memiliki headline yang powerful, kamu juga wajib memasukkan call to action yang kuat. Manfaat call to action di sini agar audiens bisa engage dengan kontenmu dan melakukan tindakan yang kamu harapkan. Contohnya membeli produkmu atau hanya sekedar meninggalkan komen di postinganmu. Call to action juga dapat membantu pelanggan agar tidak menebak-nebak apa yang mereka harus lakukan selanjutnya.

5. Pastikan Audiens Bisa Menemukan Kontenmu
Pastikan audiensmu bisa menemukan kontenmu dengan mudah. Salah satu caranya adalah memanfaatkan penggunaan hashtag. Dengan ini, audiens yang tidak follow brand-mu pun dapat menemukan kontenmu dan dapat mengikuti topik tertentu. Semakin banyak orang yang menemukan kontenmu, akan semakin banyak juga angka audiens yang berhenti melihat kontenmu.

Hashtag juga merupakan cara gratis dan mudah untuk meningkatkan visibilitas brand-mu. Jangan lupa research dan sesuaikan dengan brand-mu sebelum memastikan kata apa yang akan ada di hashtag-mu.

Pada intinya social media adalah tentang hubungan antara brand dan audiens. Jadi, walaupun kamu sudah membuat konten yang thumb-stopping jangan berharap bahwa kamu bisa mendapatkan hasil dalam semalam karena semua butuh proses. Pastikan konten thumb-stopping-mu adalah konten berkualitas tinggi, menarik, dan relevan dengan audiens dan memiliki timeline posting serta publish yang konsisten dari waktu ke waktu.

Sumber : https://kumparan.com/ratih-1649149095504607533/seberapa-penting-konten-kreatif-yang-thumb-stopping-untuk-brand-1xrSwJZ3vxw/full

Popular Posts