Agar Tansaksi Keuangan Pelaku Usaha Lebih Efisien dan Reliable


 Perusahaan riset global Censuswide dan platform otomasi pembayaran global Tipalti menemukan bahwa rata-rata 520 jam kerja per tahun tim keuangan terbuang untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat dengan mudah diotomatisasi melalui teknologi, seperti pembayaran dan verifikasi.


Temuan ini beresonansi dengan survei CFO Indicator Survey 2021 yang dipublikasikan Workday. Riset ini menyimpulkan hanya 17% waktu dari tim keuangan di perusahaan dimanfaatkan untuk aktivitas strategis, dan 50% dari waktu pekerja keuangan dihabiskan untuk pemrosesan transaksi.

“Waktu dan tenaga yang tersita untuk pemrosesan transaksi keuangan tumbuh seperti kanker dalam tubuh perusahaan. Tanpa kita sadari, semakin besar perusahaan, semakin besar pula produktivitas yang terbuang. Flip menjawab masalah ini dengan menghadirkan solusi otomasi transaksi yang efisien melalui Flip for Business,” jelas Henri Halim, VP Enterprise Growth & Business Development Flip secara virtual (22/2/2022).

Henri mengatakan solusi ini merupakan perwujudan visi Flip untuk menyederhanakan pembayaran dan transfer uang bagi individu maupun bisnis serta membangun produk keuangan paling adil di dunia. Dan Flip for Business merupakan solusi otomasi transaksi keuangan bagi pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi dan reliabilitas transaksi keuangan.

Solusi otomasi transaksi bisnis ini meliputi tiga hal: transfer uang (Money Transfer), penerimaan pembayaran (Accept Payment), dan transfer internasional (International Transfer). Melalui solusi B2B ini, para pemimpin perusahaan diharapkan dapat memfokuskan waktu dan tenaganya untuk mengembangkan bisnis, tanpa terbebani pekerjaan administrasi keuangan yang repetitif.

“Selama ini pelaku usaha dihadapkan pada problem administrasi keuangan. Tanpa terasa, pekerjaan administrasi keuangan yang rutin dan repetitif telah menyita banyak waktu, tenaga, dan biaya. Flip juga melihat bahwa dari ratusan pengguna, banyak yang menggunakan layanan ini untuk keperluan bisnis,” Henri mengungkapkan.

Menurut Henri, sebelum menggunakan Flip para pemilik usaha mengaku terbebani oleh proses manual untuk transaksi keuangan rutin atau berulang yang memakan waktu, biaya transfer yang mahal, dan besarnya volume transaksi yang gagal akibat kesalahan-kesalahan kecil, dan perangkat transaksi bisnis yang sulit diintegrasikan dan dikustomisasi.

“Dengan solusi ini, kami berharap para pemilik usaha bisa memfokuskan waktu dan tenaganya untuk urusan-urusan strategis dalam mengembangkan bisnis. Transaksi yang ringkas, efisien, dan lebih murah juga membuat perusahaan lebih gesit atau agile dalam masa new normal ini,” tambah Henri.

Henri menyebut Flip for Business merupakan rebranding dan transformasi dari layanan sebelumnya yang bernama Big Flip. Transformasi ini dilakukan seiring pertumbuhan bisnis, penambahan produk pada solusi business-to-business (B2B), dan memperkuat ekosistem solusi B2B Flip. “Identitas baru solusi B2B Flip for Business tentu tidak hanya wujud simbolis. Identitas baru ini juga membawa semangat baru Flip untuk semakin memperkuat ekosistem solusi B2B Flip,” ujar Andri Rahmad Wijaya, Head of Marketing Flip.

Flip ingin membantu semakin banyak perusahaan dan pemilik bisnis di Indonesia melalui solusi keuangan B2B. Inilah komitmen perusahaan fintech itu di 2022 bahwa Flip akan berjuang lebih kuat untuk membantu transaksi keuangan semua segmen karena #FlipBuatSemua.

“Kami percaya layanan baru Flip ini dapat menjadi solusi yang andal karena tingkat teknologi tinggi yang memungkinkan integrasi yang mulus. Ekosistem ini juga berfokus pada konsumen dengan layanan pelanggan 24 jam serta fleksibilitas dalam limit, opsi top-up, dan transaksi di luar jam kantor. Solusi ini empat kali lebih cepat dari solusi konvensional. Sebagai perwujudan misi untuk membangun produk keuangan yang paling adil di dunia, Flip hanya memberlakukan biaya per transaksi sukses tanpa tambahan biaya lain.

Flip didirikan oleh alumni Universitas Indonesia, yakni Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar, dan Ginanjar Ibnu Solikhin, yang mulai membangun perusahaan ini sambil kuliah pada 2015. Pada akhir 2021, perusahaan rintisan ini memperoleh pendanaan Seri B senilai US$ 48 juta yang dipimpin oleh Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Ventures Partners.

Di bawah payung PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi), Flip berkembang menjadi perusahaan teknologi keuangan Indonesia dalam platform pembayaran konsumen. Memperoleh lisensi dari Bank Indonesia (BI) pada tahun 2016, Flip menghadirkan solusi keuangan yang fair (adil/wajar), di antaranya transfer antarbank, transfer internasional, top-up e-wallet, pembelian produk digital, dan solusi manajemen keuangan untuk bisnis (B2B).

Hingga kini, Henri mengaku Flip telah dipercaya oleh jutaan pengguna dengan penilaian (rating) sebesar 4,7 dari 5 oleh lebih dari 250.000 ulasan di iOS dan Android. Selain itu, solusi B2B Flip juga dimanfaatkan oleh ratusan perusahaan dan UKM di Indonesia.

Sumber : https://swa.co.id/swa/trends/technology/agar-transaksi-keuangan-pelaku-usaha-lebih-efisien-dan-reliable

Popular Posts