5 Perbedaan B2B, B2C, dan C2C yang Wajib Diketahui Pebisnis Pemula




 Dalam dunia bisnis, terdapat istilah B2B, B2C, dan C2C. Lalu, sebagai pebisnis pemula, sudahkah Anda mengetahui apa perbedaan B2B, B2C, dan C2C?

B2B adalah singkatan dari business-to-business, yang merupakan transaksi bisnis antar perusahaan. Kemudian, B2C merupakan singkatan dari business-to-customer, di mana transaksi bisnis dilakukan antara perusahaan dengan konsumen langsung. Sedangkan, C2C atau consumer-to-consumer merupakan transaksi bisnis antar konsumen.

Untuk lebih memahami tentang perbedaan masing-masing bisnis, berikut ini penjelasan lengkapnya untuk Anda, 

Perbedaan B2B, B2C, dan C2C

1. Prospek Target Pasar

Perbedaan pertama antara B2B, B2C, dan C2C adalah target pasarnya. B2B memiliki target pasar perusahaan atau produsen, sedangkan B2C dan C2C sama-sama menargetkan individual konsumen.

Sejalan dengan itu, prospek target pasar B2C dan C2C jauh lebih besar daripada B2B. Hal ini lantaran target pasar B2B yang menyasar para produsen atau perusahaan, yakni target pasar yang lebih spesifik dibandingkan individual konsumen.

2. Hubungan Bisnis

Pada bisnis B2B, berfokus pada hubungan jangka panjang dan kerja sama yang erat antar bisnis. Kemudian,  B2C memiliki hubungan bisnis yang lebih transaksional dan berfokus pada kepuasan konsumen. 

Pada C2C, hubungan bisnisnya lebih informal dan umumnya berlangsung di platform online atau melalui pertukaran langsung antar individu.

3. Prosedur Pengambilan Keputusan

Prosedur pengambilan keputusan pada lini B2B lebih kompleks daripada B2C dan C2C. Penyebabnya adalah setiap keputusan yang diambil akan mempengaruhi kondisi perusahaan, khususnya kondisi finansial bisnis dan perusahaan.

Saat memutuskan untuk membeli produk tertentu, maka ada banyak prosedur yang perlu dilakukan. Misalnya saja berdiskusi dengan tim finance, tim produsen, tim legal hingga tim marketing. Prosedur yang cukup panjang ini cukup wajar mengingat nominal pembelian yang dilakukan dalam jumlah besar.

Lain halnya pada B2C dan C2C di mana individual konsumen ini hanya akan mengambil keputusan berdasarkan kebutuhan, keinginan, atau kemampuan keuangan mereka secara pribadi sehingga tidak terlalu membutuhkan diskusi lebih lanjut.

4. Konsep Strategi Marketing

Setiap bisnis pasti memiliki strategi marketing untuk mencapai target pembelian, termasuk strategi bisnis B2B, B2C, dan C2C yang berbeda. 

B2B memperlihatkan image dan reputasi bisnis melalui strategi marketing dengan cara mengekspos portofolio dan keberhasilan bisnis.

Adapun pada skala B2C dan C2C, pemilik usaha memperlihatkan image dan reputasi bisnis pada strategi marketingnya dengan mengedepankan hal-hal yang berhubungan langsung dengan konsumen, sehingga konsumen merasa butuh untuk membeli produk tersebut.

5. Tingkat Persaingan

Skala bisnis B2B memiliki tingkat persaingan yang rendah karena belum banyak pengusaha yang berani untuk terjun pada skala bisnis ini. Trik keberhasilan skala bisnis B2B mengandalkan reputasi bisnis, koneksi, serta saling percaya untuk melakukan kerja sama.

Sementara itu, pada bisnis B2C dan C2C tingkat persaingan bisnisnya cukup besar karena ada banyak pengusaha skala kecil dan menengah yang menawarkan produk langsung ke konsumen. Sehingga, Anda perlu mempertimbangkan berbagai hal seperti keragaman produk, kualitas dan harga produk, hingga strategi marketing seperti pengadaan promo dan diskon.

Demikianlah 5 perbedaan B2B B2C dan C2C dalam regulasi bisnisnya di industri. Secara sederhana B2C dan C2C tidak terlalu memiliki banyak perbedaan selain pelaku utamanya saja. Semoga bermanfaat.

https://bisnis.tempo.co/read/1824283/mengenal-model-bisnis-c2c-yang-minim-modal-dan-keunggulannya?tracking_page_direct

Popular Posts