Mengenal Apa Itu B2C, Keunggulan, Serta Karakteristiknya




 Pernahkah Anda mendengar istilah B2C? Dalam bisnis, B2C adalah singkatan dari business to consumer, yakni model bisnis di mana transaksi terjadi antara pelaku usaha dan konsumen secara langsung.

Bisnis model B2C sudah umum dan familiar di Indonesia. Namun, belum banyak yang mengetahui apa keunggulan model bisnis B2C dengan model transaksi lainnya yaitu B2C dan C2C.

Untuk lebih memahaminya, berikut ini pengertian B2C, keunggulan dan kekurangan, serta karakteristik bisnisnya.

B2C Adalah

Mengutip dari Investopedia, business to consumer atau lebih dikenal dengan sebutan B2C adalah metode penjualan dan layanan langsung yang dilakukan pemilik usaha kepada konsumen akhir yang akan menggunakan produk tersebut.

Ada banyak perusahaan yang menerapkan skala bisnis B2C ini. Di tahun 1979, Michael Aldrich melakukan inovasi marketing dengan menggunakan B2C melalui televisi untuk menjangkau konsumen. Adapun contoh B2C adalah restoran, toko kelontong, atau aktivitas perbelanjaan di supermarket atau mall.

Seiring berkembangnya teknologi dan internet, model marketing bisnis B2C mulai bergeser dengan memanfaatkan berbagai platform online. Para pengecer atau pedagang grosiran mulai memanfaatkan marketplace atau media sosial sebagai alat untuk memperkenalkan produk langsung kepada konsumen.

Walaupun mengalami pergeseran media untuk memperkenalkan dan melakukan transaksi bisnis, akan tetapi konsep marketing bisnis B2C masih sama yaitu menjaga interaksi dan komunikasi yang baik dengan konsumen untuk mempertahankan konsumen loyal dan memperluas segmentasi pasar.

Keunggulan dan Kelemahan B2C

Berikut ini keunggulan dan kelemahan metode transaksi bisnis B2C yang perlu Anda pahami.

Keunggulan B2C

Adapun keunggulan sistem business to consumer antara lain:

  • Pemilik bisnis dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen.
  • Pemilik bisnis dapat mengembangkan produk dan layanan terbaik berdasarkan kebutuhan konsumen.
  • Pemilik bisnis dapat memperluas segmentasi pasar melalui cara online.
  • Pemilik bisnis dapat mengelola database konsumen langsung yang berguna untuk merancang strategi bisnis dan marketing.
  • Pemilik bisnis dapat mengefisiensikan biaya operasional bisnis.

Kelemahan B2C

Sedangkan kelemahan dari metode transaksi bisnis B2C di antaranya sebagai berikut:

  • Operasional dan regulasi bisnis sangat bergantung kepada konsumen.
  • Tingkat persaingan yang ketat karena banyaknya kompetitor.
  • Perencanaan perluasan segmentasi pasar harus sejalan dengan perencanaan cara menyalurkan produk ke berbagai wilayah, dengan kata lain pemilik bisnis harus memikirkan bagaimana infrastruktur penyaluran produk tersebut.
  • Tuntutan dan jaminan keamanan komunikasi dan database konsumen semakin tinggi.
  • Adanya tuntutan inovasi produk berkarakter agar berbeda dari kompetitor dan mudah dikenali konsumen.

Karakteristik Bisnis B2C

Berikut ini karakteristik model transaksi bisnis B2C di antaranya sebagai berikut.

1. Akses Informasi Produk Terbuka untuk Umum

Mengingat transaksi bisnis yang terjadi antara pemilik usaha langsung dengan konsumen terakhir, maka konsumen perlu untuk mengetahui seluruh informasi tentang produk yang ditawarkan perusahaan tersebut.

Karenanya, model bisnis B2C memiliki karakteristik bisnis mempermudah akses kepada masyarakat khususnya konsumen untuk mengenal informasi produk lebih terperinci.

2. Prosedur Transaksi Sederhana

Kemudian prosedur transaksi pada model bisnis B2C lebih sederhana dibandingkan model bisnis B2B yang cukup kompleks.

Pada model bisnis B2C prosedur transaksi lebih sederhana tak perlu ada surat perjanjian atau kontrak khusus. Bahkan, seringkali konsumen secara random akan membeli produk perusahaan tertentu tanpa perlu mengetahui rekam jejak bisnis perusahaan tersebut.

3. Perencanaan Produk Berdasarkan Permintaan Konsumen

Perencanaan pembuatan dan pengembangan produk memiliki kaitan erat dengan permintaan atau on demand dari konsumen.

Kondisi ini wajar saja karena model bisnis B2C berinteraksi dan berkomunikasi langsung dengan konsumen sehingga pemilik usaha perlu untuk mencari tahu produk seperti apa yang dibutuhkan konsumen.

4. Jumlah Kompetitor Banyak sehingga Persaingan Semakin Ketat

Karakteristik yang terakhir adalah tingkat persaingan yang ketat karena jumlah kompetitor yang semakin banyak.

Namun Anda tak perlu khawatir karena permintaan pun turut tinggi sejalan dengan menjamurnya pebisnis UMKM. Sebagai pemilik bisnis, Anda hanya perlu merencanakan strategi marketing dan melakukan inovasi terhadap produk.

Demikianlah informasi pengertian dari B2C adalah business-to-consumer, keunggulan dan kelemahan serta karakteristik model bisnisnya. Semoga bermanfaat.

https://bisnis.tempo.co/read/1824280/mengenal-apa-itu-b2c-keunggulan-serta-karakteristiknya


Popular Posts