Mengenal B2B Marketing dan Strateginya untuk Bisnis




 TEMPO.CO, Jakarta Business to business atau B2B marketing adalah aktivitas marketing yang berfokus interaksi pebisnis ke pebisnis.

Dalam konteks B2B, perusahaan atau organisasi menjual produk atau layanan mereka kepada perusahaan atau organisasi lain sebagai target pasar.Selain B2B, ada juga istilah B2C atau business to customer, yakni aktivitas bisnis antara pemilik bisnis dengan konsumen. 

Selain B2B, ada juga istilah B2C atau business to customer, yakni aktivitas bisnis antara pemilik bisnis dengan konsumen. 

Strategi marketing untuk B2B dan B2C berbeda. Kendati demikian, ternyata strategi marketing B2B juga bisa menggunakan media sosial.

Untuk lebih memahami apa itu B2B marketing, simak penjelasan selengkapnya serta  strategi marketingnya.

Mengutip dari Investopedia, Business-to-Business atau B2B marketing adalah jenis transaksi antar bisnis. Sebagai contoh transaksi yang melibatkan produsen dengan pedagang grosir atau dari pedagang grosir pada pengecer.

Berbeda dengan Business-to-Consumer atau B2C di mana transaksi yang dilakukan antara bisnis dengan konsumen. Pada B2B, transaksi yang terjadi antara bisnis satu dengan yang lainnya. Bisnis skala kecil seperti pedagang grosir dan pengecer juga termasuk bagian dari lini bisnis.

Beberapa karakteristik kunci dari B2B marketing melibatkan transaksi yang lebih kompleks, keputusan pembelian yang melibatkan beberapa pemangku kepentingan atau pihak, dan adanya negosiasi yang lebih intensif. 

Transaksi B2B umumnya sering terjadi pada industri otomotif ataupun perusahaan manajemen properti dan rumah tangga.

Fokus transaksi yang terjadi dalam B2B terletak pada hubungan pengadaan stok atau suplai barang. Perusahaan satu akan membeli bahan mentah dari perusahaan lainnya sebagai modal untuk proses produksi.

Strategi B2B Marketing untuk Bisnis

1. Melakukan Analisis Kompetitor untuk Mengetahui Brand Positioning

Langkah awal untuk menentukan strategi B2B marketing adalah dengan melakukan analisis kompetitor menggunakan metode analisis SWOT. 

Tiga hal utama di samping informasi lain yang perlu Anda ketahui antara lain bagaimana penawaran produk dari kompetitor, strategi marketing, hingga tools atau channel yang digunakan untuk memasarkan produk.

Seluruh informasi dari hasil analisis tersebut bisa menjadi tolok ukur Anda untuk mengetahui brand positioning dan membuat strategi marketing efektif agar konsumen mudah mengenal produk Anda.

2. Menentukan Target Pasar

Saat menentukan target pasar berupa pemilik bisnis justru lebih mudah daripada menentukan target pasar konsumen langsung.

Beberapa fase yang perlu Anda pahami agar dapat mempengaruhi para pemilik bisnis tersebut untuk membeli produk Anda di antaranya sebagai berikut:

  • Awareness, merupakan fase di mana calon target pasar mulai mempertimbangkan produk apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
  • Consideration, merupakan fase di mana calon target pasar membandingkan produk Anda dengan kompetitor.
  • Decision, merupakan fase di mana calon target pasar sudah memutuskan produk mana yang akan dibeli.
  • Retention, merupakan fase di mana target pasar akan memutuskan untuk terus menggunakan produk Anda atau tidak, dengan kata lain fase ini konsumen sudah menjadi pelanggan setia.

3. Membuat Content Marketing

Agar strategi B2B marketing lebih optimal lagi, rencanakan untuk membuat konten pemasaran atau content marketing yang relevan sesuai produk dan bisnis Anda.

Kendati demikian, saat ini konten visual memang lebih unggul. Anda dapat memanfaatkan media sosial sebagai channel marketing untuk memposting konten visual tersebut. Content marketing juga berperan sebagai brand awareness untuk target audiens Anda.

4. Mengidentifikasi Channel atau Tools Mana yang Akan Digunakan untuk Digital Marketing

Selanjutnya adalah melakukan identifikasi untuk menentukan tools atau channel mana yang tepat yang akan Anda gunakan sebagai media untuk promosi.

Anda bisa melakukan identifikasi dengan mencari tahu channel mana yang digunakan kompetitor untuk pemasaran produknya.

Adapun beberapa channel yang bisa Anda manfaatkan di antaranya:

  • Menerapkan search engine (teknik SEO) pada konten.
  • Menciptakan website toko online atau website perusahaan.
  • Memanfaatkan platform media sosial atau podcast.
  • Menggunakan email marketing.
  • Menggunakan iklan berbayar.
  • Menerapkan sistem CRM dan marketing automation.
  • Menggunakan SMS marketing.
  • Memanfaatkan referral marketing.

5. Menentukan Harga dengan Tepat

Hal lain yang cukup krusial dalam bisnis adalah menentukan harga. Jangan sampai Anda menawarkan produk dengan harga yang terlalu mahal dibandingkan harga dari kompetitor atau justru terlalu murah.

6. Mengevaluasi Strategi B2B Marketing

Apabila strategi B2B marketing sudah berjalan untuk beberapa waktu dalam satu periode, maka segera lakukan evaluasi untuk meninjau keefektifan dan keefisienan strategi yang telah Anda dan tim buat.

Evaluasi seluruh rangkaian strategi dan pelaksanaan marketing yang telah terjadi sebagai dan tolok ukur untuk mengembangkan strategi B2B marketing pada periode selanjutnya.

Demikianlah pengertian B2B marketing dan strateginya agar B2B marketing dapat terlaksana dengan efektif. Semoga bermanfaat.

https://bisnis.tempo.co/read/1821521/mengenal-b2b-marketing-dan-strateginya-untuk-bisnis

Popular Posts