Digital Marketing Social Bread Dapat Kucuran Dana Segar US$400.000


Social Bread, digital marketing marketplace yang berbasis di Indonesia telah resmi diluncurkan. Pada kesempatan yang sama, Social Bread juga mengumumkan peraihan pendanaan awal senilai US$400.000 atau setara sekitar Rp6 miliar. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures, diikuti oleh Living Lab Ventures. 

Dana segar yang didapat akan digunakan untuk mengembangkan platform teknologi yang berbeda untuk memberdayakan ekosistem merchant. Social Bread sendiri berfokus untuk mendukung para pemilik usaha, terutama Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Co-Founder dan Chief Executive Officer Social Bread, Edho Zell mengatakan, Social Bread sedang membangun pengalaman live shopping yang berbeda yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendorong penjualan para merchant, setidaknya 10 kali lipat dalam kurun satu tahun.

"Kami percaya bahwa Social Bread merupakan game changer dalam menyetarakan para UKM, khususnya dalam pemanfaatan media sosial untuk menjangkau para pelanggan. Dengan pengalaman tim yang luas di industri digital, kami memberikan solusi end-to-end untuk para pemilik bisnis dengan harga yang kompetitif,” kata Edho dalam pernyataan tertulis, Selasa (28/3).

Dia juga mengatakan pihaknya percaya pendanaan ini merupakan bukti kuat akan misi perusahaan yang akan membawa kemajuan dan dampak nyata bagi para pemilik bisnis dan konten kreator.

"Di Social Bread, kami selalu mendorong diri untuk memberdayakan para UKM dalam mencapai tingkat selanjutnya dengan cara memaksimalkan digital marketing dan kehadiran di media sosial," katanya.

Edho menuturkan, UKM telah menjadi landasan pertumbuhan dari setiap negara maju, dan dirinya merasa perlu memberdayakan UKM untuk mencapai “Indonesia Emas 2045”. 

"Kami sangat senang dengan kemitraan dengan East Ventures dan Living Lab. Bersama-sama, kami akan membangun platform teknologi yang berbeda untuk memungkinkan UKM tumbuh dan berkembang secara organik,” katanya.

Sebagai informasi, social Bread didirikan oleh Edho Zell (Chief Executive Officer), Lydia Susanti (Chief Operating Officer), Ester Jeanette (Chief Marketing Officer), dan Messiah Richardo (Chief Technology Officer) pada tahun 2020. 

Keempatnya memiliki pengalaman serupa dalam bidang pemasaran digital dan media sosial, para co-founder ini menyadari besarnya potensi media sosial dalam mempengaruhi keputusan pembelian pada pelanggan. Terutama karena media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kebanyakan orang saat ini.

UKM Sulit Memanfaatkan Media Sosial

Namun, Edho menilai banyak pebisnis dan UKM kesulitan memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan bisnis mereka karena keterbatasan sumber daya, keahlian, dan keterampilan untuk mengelola akun media sosial. 

"Tidak semua UKM memiliki tim khusus atau dapat mempekerjakan agensi digital karena membutuhkan investasi anggaran yang besar," ujarnya.

Untuk itu ia mengungkapkan, Social Bread hadir untuk menghilangkan dua masalah utama tersebut dengan menyediakan platform untuk menghubungkan UKM dengan para konten kreator dan influencer lokal.

Sebelum memberikan rekomendasi, Social Bread akan mencoba menganalisis dan memahami tujuan atau kebutuhan dari para UKM.

Hal ini memungkinkan Social Bread untuk memberikan rekomendasi yang didasarkan pada industri dari UKM, jenis platform, serta konten yang sesuai dengan audiens yang ditargetkan, dan bahkan jumlah konten kreator atau pengikut untuk mencapai tujuan tersebut.

Setelah proses orientasi selesai, UKM akan dihubungkan dengan konten kreator atau umumnya disebut sebagai mitra kreator (creator partners) di Social Bread.

Mitra kreator tidak hanya berperan untuk memproduksi konten berdasarkan arahan yang telah disepakati, tetapi juga akan menjadi pihak yang mengelola akun media sosial para UKM. 

"Hal ini memungkinkan para pemilik usaha untuk lebih fokus dalam menjalankan atau memperluas bisnis mereka, dan membiarkan para konten kreator untuk memaksimalkan potensi akun media sosial," jelasnya.

Ia juga menjelaskan, penjualan melalui live shopping berkembang secara pesat di Indonesia dan telah menjadi kebutuhan para pelaku usaha kecil. Social Bread juga baru saja meluncurkan fitur barunya, “Live Shopping” untuk memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis dan menghubungkan live streamer untuk mengelola live shopping mereka.

“Kami menyambut Social Bread ke dalam ekosistem East Ventures. Dengan besarnya potensi ekonomi digital, Social Bread tidak hanya menjembatani UKM dan konten kreator, tetapi juga membantu UKM, salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia, untuk mengembangkan bisnisnya. Kami berharap untuk terus merasakan keseruan dan dampak positif yang akan dihadirkan oleh Edho dan tim,” kata Partner East Ventures, Melisa Irene.

Sebagai informasi, sejak tahun 2020, Social Bread telah mendukung lebih dari 500 UKM dari Jabodetabek, Surabaya, dan kota-kota lainnya di Indonesia dalam mendorong pertumbuhan penjualan mereka melalui penggunaan media sosial. Social Bread terdiri dari tim 50 anggota dan telah mengelola lebih dari 5.000 mitra kreator terdaftar.

Sumber: https://www.validnews.id/ekonomi/digital-marketing-social-bread-dapat-kucuran-dana-segar-us400000

Popular Posts