Korporasi Dituntut Kreatif Membuat Konten untuk Perluas Jangkauan Pasar


Platform sosial media memiliki jangkauan organik dan bisa menyentuh konsumen secara langsung.

Hal ini yang menjadi alasan korporasi dituntut untuk kreatif membuat konten guna memperluas jangkauan pasar.

Head of Brand Partnerships for TikTok Indonesia Haswar Hafid mengatakan, algoritma Tiktok didesain untuk dapat meraih target market yang lebih luas tanpa harus menjadi pengikut akun resmi media sosial korporat.

"Jika konsumen punya ketertarikan dengan sebuah jenis bisnis, maka yang hadir dalam berandanya adalah konten terkait hal itu," ujar Haswar dalam Power Talk bertajuk 'Tiktok as Digital Platform for Increasing Brand Awareness' di kampus IPMI International Business School, Kalibata, Jakarta, akhir pekan lalu.

Alumni Sekolah Tinggi Manajemen IPMI sendiri saat ini sudah menjadi pengambil keputusan di berbagai perusahaan ternama dan harus mulai menggunakan platform sosial media sebagai alat pemasaran.

Sebanyak 72 persen konsumen yang ada di platform Tiktok lebih suka membeli produk yang menggabungkan hiburan dengan transaksi bisnis.

"Tiktok adalah platform hiburan. Yang membedakan sekarang adalah penambahan komponen bisnis sejak kehadiran Tiktok Shop yang diluncurkan hampir dua tahun lalu. Jadi, buatlah konten yang relevan, lucu, menghibur, memanfaatkan tren, mendidik konsumen, dan punya alur cerita yang menarik," imbuhnya.

Dia lantas mencontohkan sebuah produk sambal kemasan buatan UMKM yang viral di Tiktok.

Produk tersebut relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan sambal kemasan yang dijual di toko ritel luring.

Tapi, karena punya konten yang memiliki story telling kuat dan bisa terkoneksi secara emosional dengan konsumen, sambal kalengan itu saat ini tercatat dibeli oleh 340 ribu pelanggan.

Lebih lanjut Haswar menjelaskan, sebagian besar pengguna Tiktok di Indonesia yang jumlahnya mencapai 109 juta tersebut, tidak mau ada paksaan dalam konten yang menjual produk barang.

Boleh jadi hal itu pula yang menyebabkan 63 persen pengguna lebih memilih belanja berdasarkan testimoni konten kreator ketimbang membeli dari akun resmi merek tertentu.

"Jika sebuah brand membidik pasar di wilayah tertentu, ada baiknya jika menggunakan pengaruh media sosial yang sesuai dengan daerah tersebut, lalu digabungkan dengan musik, bahasa, dan budaya lokal, sehingga bisa berinteraksi dan keterkaitan langsung sesuai dengan target pasar," pungkasnya.


Popular Posts