Belajar Content Marketing, Kunci Sukses Hadapi Persaingan di Era Digital


Ada berapa banyak konten yang muncul di sosial media kamu setiap harinya? Belasan, puluhan, atau mungkin ratusan konten? Itu saja baru yang muncul di linimasa satu orang, kebayang dong ada berapa banyak konten lain yang berseliweran setiap harinya di media sosial.

Dengan sekian banyak konten yang dihasilkan tentunya persaingan untuk membuat konten kita dilirik bukan perkara mudah. Konten kita harus memiliki kekhasan dan dipasarkan dengan baik. Oleh karena itu, kita butuh strategi content marketing yang tepat.

Lewat webinar yang diselenggarakan Karier.mu berkolaborasi dengan BuddyKu , puluhan peserta belajar mengenai pentingnya content marketing bersama dengan Clara Pramestika Larasati, produser dari MNC Media .

Dengan latar belakang memproduksi konten di berbagai platform mulai dari televisi hingga sosial media, pembicara yang akrab disapa Laras ini bercerita mengenai bagaimana konten berevolusi dari zaman ke zaman.

Perubahan pola konsumsi media membuat format konten juga ikut beradaptasi mengikuti kebutuhan audiensnya. Oleh karenanya, cara memasarkan konten agar mampu bersaing di era digital pun berbeda.

Ada sejumlah poin kunci yang harus diperhatikan dalam content marketing, yakni target audiens, platform alias media yang digunakan, storytelling dan pengemasan konten, serta promosi konten.

Saat berbicara mengenai target audiens, seorang konten kreator harus memahami betul siapa penonton yang ia tuju. Mulai demografi, karakter, minat, hingga analisis kebiasaan dan perilaku target audiensnya tersebut.

Semakin spesifik target audiens yang dimiliki, akan semakin tepat sasaran konten yang tersampaikan. Setelah memiliki target audiens yang jelas, seorang konten kreator juga harus memahami platform alias media yang akan digunakan sebab setiap media memiliki karakteristiknya masing-masing.

Contohnya konten dengan visual gambar dan video yang kuat akan lebih cocok untuk diunggah di Instagram dan TikTok ketimbang Twitter.

Dalam webinar yang berlangsung pada Rabu (5/7), Laras juga menekankan pentingnya mengemas konten dengan baik yaitu melalui teknik storytelling.

Berbeda dengan penyampaian konten yang tidak dikemas dengan menarik, konten yang memiliki storytelling akan membuat pesan jauh lebih diingat, meraih simpati, hingga membangun koneksi dengan audiensnya.

“Cerita yang baik adalah cerita yang terorganisir, menghibur, relatable, memorable dan bisa dipercaya," kata Laras saat menggambarkan mengenai konten yang dikemas menggunakan storytelling.

Jika bisa digambarkan, Laras menganalogikan teknik storytelling sebagai cara untuk membuat seseorang jatuh cinta.

"Buat orang jatuh cinta dengan konten kamu. Tapi ingat, jatuh cinta butuh cerita. Falling in love resembles a good story", tambah Laras.

Selain storytelling, platform, dan target audiens, poin penting lainnya dalam content marketing adalah strategi promosi konten yang tepat. Hal ini bisa dijalankan dengan sejumlah taktik mulai dari berkolaborasi dengan konten kreator lain, "riding the moment" alias mengikuti gelombang tren yang ada, hingga SKSD dengan audiens namun masih dalam tahap yang wajar ya. Tapi yang terpenting dari semua itu adalah melakukan evaluasi.

Jika semua aspek sudah dijalankan, penting lho untuk melihat mana strategi yang berhasil dan mana yang gagal. Apa yang sudah baik, dan apa yang perlu ditingkatkan?

Tentunya kesuksesan tidak datang dengan instan. Butuh trial dan error, serangkaian percobaan dan kegagalan hingga akhirnya menemukan pola pemasaran yang tepat untuk sebuah konten. Tapi dengan konsistensi dan mengasah ilmu serta kreativitas, tidak ada hal yang tidak mungkin untuk mewujudkan impiandieradigital.

Popular Posts