Penjualan Gerabah di Blitar Naik Belipat, Ini Alasannya


Pengusaha pasti memiliki pemasaran tersendiri dalam memperdagangkan produknya. Produsen
 gerabah misalnya, mereka menjualkan hasil olahan tanah liatnya tidak pada toko-toko besar sejenis mal.

Pasar tradisional merupakan sentral penjualan gerabah. Mulai zaman dahulu hingga zaman modern. Pada era ini, pasar masih sangat ramai dikunjungi untuk berbelanja. Mulai bahan primer hingga kebutuhan sekunder manusia

Salah satu perajin gerabah Blitar, Mukhtaromin mengatakan, menjual hasil olahan tanah liatnya kepada para pedagang pasar tradisional. Mulai dari Blitar sampai luar pulau Jawa. “Saya menjual gerabah kepada para pedagang yang ada di pasar-pasar, kalau di daerah Blitar pasar yang dituju mulai Garum, Talun, Gandusari dan lain-lain. Kalau luar kota biasanya di daerah Surabaya, Bekasi, dan Tangerang. Untuk luar Jawa mulai Makassar, Kalimatan, dan Sumatera,” ucap pria 44 tahun itu.

Pada setiap daerah, gerabah meliki variasi harga pejualan. Dinilai dari jauhnya pengiriman. Semakin jauh pengiriman, harganya semakin mahal pula.

Harga gerabah pada di Blitar, yakni Rp 2 ribu, untuk luar kota dibanderol Rp 4 ribu, namun untuk luar pulau Jawa harga penjualannya bisa mencapai Rp 100 ribu.

Permintaan pasar di luar kota tergolong banyak setiap bulannya, kerajinan wadah pakan kelinci merupakan pesanan terbanyak. Dalam satu bulan harus mengirim 1.000 pices. Untuk pengiriman meliputi Tangerang, Surabaya, dan Bekasi. Namun untuk daerah Sumatera, permintaan pasarnya hanya cobek, walaupun hanya satu bentuk, dalam satu bulan bisa mengirim 200 pices.

Pada musim nikahan, penjualan gerabah akan meningkat 2-3 kali lipat. Banyaknya pesanan untuk suvenir membuat perajin kewalahan dalam pembuatanya. Sampai ada banyak pembeli yang di-cancel ketika mau pemesanan.

Permintaan untuk suvenir beraneka ragam, namun yang terbanyak dipesan yakni asbak. Bentuknya simpel dan harganya murah. Kemungkinan itulah yang melatarbelakangi pemilihan kerajinan tanah liat tersebut, ungkapnya.

Selain dengan penyaluran barang ke para pedagang pasar, penjualan gerabah juga melalui media online.

Walaupun hanya menggunakan media online, pesanan yang diterima banyak. Sampai sang anak harus membantu dalam proses pembuatanya.

Sumber:https://radartulungagung.jawapos.com/berita-daerah/761744847/penjualan-gerabah-di-blitar-naik-belipat-ini-alsaannya

Popular Posts