Belanja Online Cukup Bisa WhatsApp, Ancaman Nyata Ecommerce


 Platform ecommerce makin terancam. Ini berasal dari WhatsApp Business, yang makin memudahkan pengguna untuk berbelanja secara online.

WhatsApp Business merupakan fitur yang dirancang khusus untuk UMKM. Menurut CEO Meta, Mark Zuckerberg, penggunanya sudah tembus 200 juta pengguna aktif atau naik 4 kali lipat dibandingkan 3 tahun lalu.

Meta juga kian gencar mengembangkan WhatsApp Business. Terbaru, platform itu memperkenalkan dua fitur barunya yakni iklan di Facebook dan Instagram serta fitur pesan berbayar.

Untuk iklan sendiri, pengguna WhatsApp Business bisa membuat iklan langsung dari aplikasi untuk iklan di Facebook dan Instagram. Pengguna kedua aplikasi itu juga tinggal mengklik iklan dan akan diarahkan langsung ke akun WhatsApp penjual, untuk mengajukan pertanyaan, menelusuri produk hingga melakukan pembelian. 

Fitur telah diluncurkan dan tersedia secara bertahap dapat digunakan oleh pengguna WhatsApp Business. Sejumlah UMKM juga telah memiliki akses iklan pada platform tersebut.

Sementara untuk pesan berbayar, penjual dapat mengirimkan pesan personalisasi ke pelanggannya. Pesan berisi nama pelanggan, dan juga ada fitur jadwal pengiriman pesan.

Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian menjelaskan kehadiran fitur-fitur itu diharapkan bisa membantu memajukan UMKM lagi. "Kami berharap fitur-fitur ini mampu mendukung UMKM lebih maju lagi. Teknologi yang sudah ada dan yang tidak berbayar akan menarik lebih banyak pengguna sekaligus mempertahankan pengguna lama," kata Pieter, saat ditemui di Jakarta, Selasa (27/6) kemarin.

Tiktok Shop Ikut Mengalahkan Ecommerce

Bukan hanya WhatsApp Business yang kian bersinar, Tiktok lewat fitur Shop juga melangkah di jalan yang sama. Dua layanan ini dinilai punya keunggulan dalam sektor audiens.

Baik WhatsApp dan Tiktok punya basis pengguna yang besar. WhatsApp memiliki 2 miliar pengguna aktif bulanan secara global, sementara 1,6 miliar menggunakan Tiktok setiap bulannya.

Hati-hati Shopee & Lazada! TikTok Mau Jajah Asia TenggaraHati-hati Shopee & Lazada! TikTok Mau Jajah Asia Tenggara

Tiktok Shop juga untung besar, setidaknya di Indonesia. Tahun lalu, catatan Financial Times menjelaskan GMV fitur tersebut mencapai US$2,5 miliar atau menyumbang mayoritas GMV seluruh Asia Tenggara senilai US$4,4 miliar. Berdasarkan dua sumber, Tiktok Shop juga mematok pertumbuhan di tanah air 2 kali lipat atau US$5 miliar (Rp 75 miliar).

Para pembeli juga terlihat mulai pindah berbelanja dari ecommerce. Ini terlihat dari survei firma riset Cube Asia, yang menjelaskan pengeluaran pengguna Tiktok Shop membuat mereka mengurangi pengeluaran pada Shoppe dan Lazada.

Pendapatan kedua ecommerce itu juga tercatat turun. Tiga negara yakni Indonesia, Thailand dan Fillipina pengeluaran pengguna Shopee menurun 51% sementara Lazada turun 45% dan gerai offline kian ditinggalkan dengan anjlok 38%.

Namun memang GMV Shopee dan Lazada masih jauh di atas Tiktok Shop. GMV Shopee di Asia Tenggara mencapai US$73,5 miliar dan US$21 miliar pada Lazada.

Sumber:https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230703075037-37-450594/belanja-online-cukup-bisa-whatsapp-ancaman-nyata-ecommerce

Popular Posts