Era Cashless, Perbankan Fokus Ekspansi ATM Setor Tarik Gantikan ATM Tunai


Di era gempuran digitalisasi menggunakan smartphone dan internet, kecepatan dan kemudahan pembayaran digital memiliki daya tarik yang lebih besar, baik itu melalui dompet digital, QRIS, hingga kartu kredit
 contactless.

Faktor-faktor ini juga menyebabkan penurunan penggunaan uang tunai paska-pandemi, sementara pembayaran digital meningkat pesat.

Meskipun memang di Indonesia uang tunai masih digunakan secara luas, tetapi tingkat penggunaannya menurut riset Studi Consumer Payment Attitude Visa 2022 menurun dari 87% di 2021 menjadi 84% di 2022.

Yang paling melesat naik adalah pembayaran dari aplikasi atau in-app payment, dari hanya 45% di 2021 menjadi 80% di 2022. Kemudian disusul QR payment yang naik dari 50% di 2021 menjadi 62% di 2022

Melihat perubahan kebiasaan ini, sebagian perbankan mulai menahan untuk melebarkan ekspansinya menambah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Namun di sisi lain sejumlah perbankan fokus untuk mengganti mesin ATM Tunai ke ATM Setor Tarik atau Cash Recycling Machine (CRM)

PT Bank Central Asia Tbk misalnya, yang telah memperkuat komposisi ATM Setor Tarik atau CRM di jaringan ATM BCA. Adanya ATM Setor Tarik memungkinkan nasabah melakukan penarikan dan penyetoran tunai selama 24 jam.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn menyampaikan hingga akhir Juni 2023, BCA telah memiliki 18.483 ATM, di mana sekitar 71% merupakan ATM Setor Tarik.

Kehadiran ATM Setor Tarik dinilai membantu nasabah yang memiliki mobilitas tinggi serta meminimalisasi antrian. Melalui mesin ATM Setor Tarik, nasabah dapat langsung melakukan penyetoran uang tunai tanpa mengisi formulir, serta bisa dilakukan di luar jam kerja, bahkan di hari libur.

"Kemudian, mencermati digitalisasi teknologi yang kini semakin dibutuhkan, BCA berinovasi menghadirkan fitur Setor dan Tarik Tunai Tanpa Kartu (Cardless) di BCA mobile dan myBCA. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan setoran dan menarik uang tunai tanpa kartu ATM," kata Hera kepada Kontan, Selasa (18/7).

Ke depan, Hera mengatakan BCA masih akan terus berinvestasi untuk ribuan mesin EDC hingga sejumlah mesin ATM Setor Tarik baru yang akan tersebar di banyak titik di Indonesia.

Senada, PT Bank Mandiri Tbk saat ini fokus untuk mengganti ATM Tunai ke ATM Setor Tarik atau CRM sesuai kebutuhan nasabah saat ini.

"Seiring dengan perubahan pola transaksi non tunai Nasabah ke kanal mobile banking, Nasabah masih membutuhkan ATM/CRM untuk melakukan transaksi tunai," kata Thomas Wahyudi, Senior Vice President Transaction Banking Retail Bank Mandiri kepada Kontan, Selasa (18/7).

Thomas menyampaikan hingga Juni 2023 Bank Mandiri sudah memiliki jaringan ATM internal lebih dari 13.000. Selain jaringan ATM internal, Bank Mandiri juga didukung dengan adanya lebih dari 50.000 ATM Link pada jaringan ATM Himbara yang dapat digunakan oleh nasabah Bank Mandiri.

Sementara itu PT Bank Tabungan Negara Tbk tahun ini memutuskan untuk tidak melakukan ekspansi mesin ATM. "Untuk tahun 2023, BTN tidak memiliki rencana untuk melakukan ekspansi mesin ATM," terang Andi Nirwoto, Direktur Operasi, Teknologi Informasi (TI) dan Digital Banking BTN kepada Kontan, Selasa (18/7).

Andi merinci, total mesin ATM Bank BTN saat ini sebanyak 1.749 unit dan mesin CRM sebanyak 390 unit.

Sumber:https://keuangan.kontan.co.id/news/era-cashless-perbankan-fokus-ekspansi-atm-setor-tarik-gantikan-atm-tunai

Popular Posts