Bahaya Overkonsumsi Konten Media Sosial

 

Ilustrasi menggunakan sosial media (Freepik)

Setelah seharian berkatifitas tentu kita membutuhkan rehat atau istilah nya relaksasi untuk melepas penat dan stres. Setiap orang pun tentu mempunyai cara yang berbeda -- beda untuk relaksasi, ada yang suka melakukan kegiatan outodoor, ada yang suka pampering atau merawat diri atau bahkan sekedar scroll akun media sosial entah Instagram, Twitter atau Youtube untuk mengupdate berita terbaru dan apa -- apa saja yang sedang rame diperbincangkan di dunia maya.

Dari banyak nya opsi untuk escape dari rutinitas kegiatan sehari -- ahri di atas, sepertinya kita semua cenderung sepakat ya bahwa opsi terakhir ini yang paling banyak diminati dan dilakukan oleh banyak orang, bagaimana tidak, hanya bermodal kan smartphone dan koneksi internet, tanpa keluar rumah dan hanya rebahan kita sudah bisa menjelajah ke pelosok belahan bumi yang lain, mengupdate kabar terbaru dan mencari informasi apapun yang kita butuhkan dan kita inginkan.

Pasar konten di media social
Dalam berseluncur di media sosial tentu tidak semua informasi bisa kita tampung dalam satu waktu, setiap orang mempunyai interest nya masing -- masing dan salah satu kelebihan yang bisa kita manfaatkan dari media sosial adalah banyak nya konten -- konten menarik dari berbagai bidang, mulai dari yang umum sampai yang spesifik, dari yang sangat menarik sampai yang biasa -- biasa saja, bahkan dari yang serius sampai remeh temeh pun juga ada. Ibaratnya media sosial seperti pasar digital yang menampung banyak konten -- konten yang menjajakan produk nya, dan kita tentu saja adalah calon -- calon pembeli yang potensial.

Beragam nya konten di media sosial membuat kita mempunyai banyak pilihan meneysuaikan minat kita dan informasi apa yang akan kita cari, biasanya orang mencari konten tertentu berdasarkan hobi, kesukaan, keingintahuan, gaya hidup atau untuk mencari problem solving masalah yang sedang dihadapi. Sebagian yang lain hanya sekedar killing time saja atau menghabiskan waktu luang dengan sekedar menikmati konten -- konten yang sifatnya random, hanya scroll atau klik yang sekiranya menarik perhatian untuk tujuan hiburan semata.

Tentunya dari sekian banyak ragam konten, ada kecenderungan kita untuk menyukai suatu konten tertentu, katakanlah untuk para wanita tidak sedikit yang menyukai konten -- konten yang berkaitan dengan beauty, untuk ibu -- ibu rumah tangga biasanya menyukai konten masak -- memasak atau tips -- tips merapikan rumah dan untuk kaum laki -- laki biasnya menyukai konten -- konten yang cenderung maskulin seperti olahraga, game streaming maupun otomotif. Tentu setiap konten mempunyai target audience nya masing -- masing sehingga hampir semua konten dari beragam jenis dan bahasan pasti ada saja yang menonton dan follow.

Overdosis konten
Saat kita mulai tertarik dan mendapatkan engage dari topik bahasan tertentu, biasanya kita mulai ketagihan untuk menyerap informasi dari berbagai sumber atau content creator. Dengan topik yang sama, biasanya kita akan mulai membandingkan konten yang satu dengan konten yang lain, tidak berhenti di situ, kita juga mulai menggali lagi lebih dalam informasi yang lain yang masih berkaitan dengan topik tersebut, sehingga kita tidak berhenti di satu pembahasna saja, tapi kita juga mulai mengupgrade diri untuk belajara dan mendalami sub -- sub bahasan dari topik tersebut.

Sumber : https://www.kompasiana.com/umi_fp/6237ec5c80a65a53d85db822/bahaya-overkonsumsi-konten-media-sosial

Kreator: Umi Fitria

Popular Posts