Content Creator Ini Sebut Kemunculan Pawang Hujan Mandalika Sebagai Strategi Marketing

 Seorang wanita melakukan ritual tradisional agar cuaca cerah saat sesi latihan MotoGP Mnadalika 2022 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (18/3/2022). [SONNY TUMBELAKA / AFP]

Sirkuit Mandalika yang berada di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin dikenal masyarakat dunia. Sirkuit ini menjadi pembicaraan publik usai digunakan sebagai ajang balapan MotoGP pada Minggu (20/3) lalu.

Bukan karena pebalapnya, namun yang ramai dibicarakan justru aksi menghalau hujan yang dilakukan seorang perempuan bernama Rara Isti Wulandari alias mbak Rara.

Pawang hujan ini menyedot perhatian masyarakat Indonesia dan dunia. Ada yang pro dan ada yang kontra. Mereka yang pro menilai tidak masalah event seperti MotoGP melibatkan pawang hujan karena merupakan kearifan lokal. Sedangkan bagi mereka yang kontra, hal itu merupakan perbuatan musyrik.

Awalnya Ahok-Puput Berbeda Agama, Siapa yang Akhirnya Pindah?
Namun ada juga yang berpendapat bahwa pengunaan jasa pawang hujan pada event MotoGP merupakan strategi marketing untuk mengenalkan bahwa Indonesia memiliki sirkuit berkelas internasional.

Seorang Content Creator melalui akun TikTok @ar.dante12, memberikan pandangannya terkait adanya pawang hujan di Sirkuit Mandalika di ajang MotoGP.

“Berhenti mengolok-olok pawang hujan di Mandalika, karena yang sebenarnya terjadi itu tidak seperti yang kalian pikirkan,” ujarnya dalam video.

Menurutnya, penggunaan pawang hujan bukan tentang pertunjukan mistis, melainkan sebuah strategi marketing yang sangat jenius.

Terselenggaranya acara MotoGP di Indonesia tepatnya di Mandalika itu melibatkan banyak pihak. Salah satu pihak yang berperan adalah BUMN.

Orang yang Mengalami Sakit Lutut dan Pinggul Harus Membaca Ini
“Seperti kita ketahui otak dibalik BUMN saat ini adalah bapak Erick Thohir. Pertanyaannya adalah apakah bapak Erick Thohir ini bodoh sampai akhirnya percaya terhadap pawang hujan? Apakah para netizen jauh lebih pintar dari bapak Erick Thohir?,” kata @ar.dante12.

“Kalian mungkin masih teringat pada momen Asian Games 2018, apa yang paling berkesan. Bagi saya pribadi yang paling berkesan adalah momen dimana pak Jokowi naik motor dan menampilkan atraksi-atraksi yang sungguh memukau. Dan menurut saya ini merupakan salah satu gimmick marketing yang luar biasa karena berhasil menyita atensi publik, dan seperti kita ketahui bahwa Ketua Panitia Asian Games itu adalah bapak Erick Thohir. Gimana sudah mulai kelihatan polanya kan?,” ujarnya.

“Terlepas dari begitu banyaknya komentar negatif terhadap mbak Rara yang tampil di MotoGP, toh nyatanya strategi marketing ini berhasil, karena berhasil menyita atensi publik bukan hanya di Indonesia tapi bahkan di seluruh dunia. Orang jadi membicarakan MotoGP, membicarakan Mandalika, dan membicarakan Indonesia. Lalu bukankan ini menjadi ajang promosi gratis?,” katanya.

Menurutnya, ada beberapa alasan yang meyakinkan bahwa apa yang ditampilkan pawang hujan di Mandalika itu tidak lebih dari sekedar gimmick marketing.

Pertama, pemilihan pawang hujan perempuan. Pertanyaanya adalah, kenapa pawang hujannya harus perempuan, bukan laki-laki. Apakah ini sekedar kebetulan? Tentu saja hal ini bukan sesuatu yang kebetulan karena jika pawang hujan laki-laki atensi publik tidak akan semenarik ini. Orang-orang tidak akan membicarakannya seheboh ini.

Makan Ini Ampuh Pulihkan Pankreas Penderita Diabetes 100% (Baca)
“Karena dukun laki-laki sudah sangat biasa sekali. Tapi kalau dukunnya perempuan itu menjadi cerita yang berbeda dan menghadirkan nuansa yang berbeda. Kalian tentu dengan film Thailand berjudul The Medium. Sebuah film yang bercerita tentang dukun perempuan dan film ini berhasil menyita begitu banyak penonton. Menarik bukan? Apa ini hanya sekedar cocok logi,” ujarnya.

Kedua, jauh sebelum acara highlights MotoGP benar-benar dimulai, mbak Rara telah ditampilkan diberbagai media, diberitakan bahwa penyelenggaraan MotoGP meminta seorang perempuan pawang hujan untuk mengendalikan cuaca.

“Bahkan dalam sebuah video terlihat bahwa mbak Rara ini menggunakan es batu untuk bahan ritualnya, yang tentu bagi saya itu adalah sesuatu yang janggal, karena es batu itu kan produk modern, sedangkan pawang hujan adalah pekerjaan yang sangat-sangat tradisional. Di sini saja sudah kelihatan kontranya,” ujarnya.

Ketiga, dari pengamatan dibeberapa video, terlihat bahwa sebenarnya mbak Rara ini dikeluarkan ketika hujan mulai sudah agak reda. Artinya, sebentar lagi hujan juga reda.

“Kemudian yang menjadi janggal adalah penampilan ritual mbak Rara yang bisa tertangkap dengan kamera secara epik. Artinya ada kameramen yang mengikuti beliau. Ini menjadi satu sin yang menarik di salah satu acara live MotoGP, dan tentu ini tidak terjadi dimanapun. Ya ini menjadi sesuatu yang unik dan menghibur tentunya. Lagian kalau kehadiran mbak Rara ini memang diperuntukkan untuk mengendalikan hujan, beliau kan bisa bekerja di belakang layar saja, tidak usah ditampilkan di depan kamera secara live,” ujarnya.

Pembunuh Wasir Ditemukan! Minum Ini Saat Perut Kosong!
Menurutnya, hal tersebut memang sengaja dipertontonkan dan bahkan tidak disiarkan di Indonesia saja, namun juga seluruh dunia melihat. Sehingga akan menarik atensi publik. Orang-orang di luar negeri akhirnya mencari informasi melalui google tentang Indonesia.

“Mungkin saja mereka akan tertarik berwisata ke Indonesia karena hal mistis. Sederhananya adalah ketika banyak yang membicarakan tentang Mandalika, tentang MotoGP dan tentang Indonesia, ini akan menjadi ajang promosi gratis. Jadi menurut saya itu bukan sesuatu yang mistis tapi ini adalah tentang gimmick marketing yang cerdas,” tutup @ar.dante12.

Sumber : https://timlo.net/baca/68719732400/content-creator-ini-sebut-kemunculan-pawang-hujan-mandalika-sebagai-strategi-marketing/

Popular Posts