Pendatang Baru di Perbankan Digital, Superbank Fokus Pembiayaan UMKM


PT Superbank Indonesia (Superbank) akan berfokus kepada pembiayaan dan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan ekosistem terkait. Superbank termasuk pendatang baru dalam bisnis perbankan digital. Bank yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Fama ini bertransformasi menjadi bank digital karena melihat besarnya peluang bisnis di sektor tersebut.

Chief Business Officer Superbank, Sukiwan mengatakan potensi bank digital di Indonesia masih sangat besar. "Pertumbuhan bank digital di Indonesia itu luar biasa, dari perbankan secara umum saja selalu tumbuh,” ujarnya dalam acara Workshop Jurnalis yang diadakan Superbank, Rabu, 5 April 2023.

Namun kondisi tersebut berbanding terbalik dengan pendanaan bank digital yang masih sangat kecil dibanding bank konvensional. “Pendanaan perbankan Rp 7.000 triliun sekian, hampir Rp 8.000 triliun. Sedangkan di bank digital hanya Rp 50 triliun,” kata Sukiwan. Hal tersebut menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan. Sehingga kemungkinan kami dapat bertumbuh besar."

Sukiwan menjelaskan Superbank akan berfokus pada pembiayaan UMKM dan ritel, terutama yang berasal dari ekosistem Superbank, yakni Emtek, Singtel, dan Grab. Hal ini dikarenakan komponen tersebut jarang tersentuh oleh bank konvensional yang kebanyakan memilih nasabah yang telah banked.

"Kami tidak akan fokus kepada produk bank, melainkan ke kehidupan sehari-hari nasabah. Harapan kami, semua layanan perbankan bisa dilakukan di ekosistem," jelasnya.

Produk perbankan, kata Sukiwan, seperti pinjaman, tabungan, dan sebagainya merupakan dasar-dasar dari perbankan. Dalam hal ini, Sukiwan menuturkan Superbank ingin lebih fokus ke produk yang diluncurkan nanti dapat terintegrasi oleh ekosistem.

Direktur Keuangan Superbank, Melisa Hendrawati menambahkan pihaknya berupaya memperoleh market invest sebanyak mungkin sehingga produk-produk yang diluncurkan nanti sesuai dengan kebutuhan nasabah, terutama para UMKM dan ekosistem. 

"Buat kami sebagai bank yang akan menjalankan layanan digital, kami gak boleh hanya menjadi banker. Bagi kami yang paling penting bukan produknya, tapi apakah solusi itu tepat untuk akses ke financing, akses ke pinjaman dan modal kerja yang sangat dibutuhkan nasabah," kata Melisa dalam kesempatan yang sama.

Kebanyakan bank di Indonesia, kata Melisa berfokus ke korporasi dan UMKM yang telah menjadi besar, karena menurutnya para bank ini tidak punya data ekosistem, "Jadi kami rasa dengan kekuatan dari ekosistem kami, produk kami bisa relevan," tambahnya.

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1711897/pendatang-baru-di-perbankan-digital-superbank-fokus-pembiayaan-umkm

Popular Posts