Tingkatkan Kreativitas dan Jaga Reputasi, Tips Agar UMKM Bisa Genggam Pasar Digital


Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dituntut meningkatkan kreativitas dalam membangun merek dan menjaga nama baik atau reputasi di pasar digital. ”Kalau nama baik di pasar digital bisa dijaga, konsumen akan semakin percaya. Jangkauan pasar yang bisa digenggam juga semakin luas.”

Pesan penting itu disampaikan Plt. Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Sandi, dan Statistik (Kadiskomsantik) Kabupaten Pandeglang, R. Gunara Darajat, dalam diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Alun-alun Pandeglang, Jumat (7/4) malam.

Diskusi luring yang mengangkat topik ”Digital Marketing bagi UMKM Pemula” itu diikuti sejumlah warga masyarakat dan komunitas di Kabupaten Pandeglang. Di antaranya, Komunitas UMKM Pandeglang, Komunitas Hijabers, Komunitas Pemuda Badak, Komunitas Gunung Kapang, dan Komunitas PKL Alun-alun Pandeglang.

Selain Gunara Darajat, diskusi yang dimoderatori vokalis Karra itu juga menghadirkan dua narsum lain. Yakni, Pembina Komunitas Film Pramuka (KPF) Habibie Yukezain, dan musisi sekaligus influencer Ana Livian selaku key opinion leader.

Gunara menambahkan, UMKM juga perlu menimbang pentingnya brand awareness, yang menunjuk pada pengetahuan pembeli terhadap suatu produk. ”Terkait itu, penting bagi UMKM untuk menjaga merek dan kualitas, yang mesti sesuai dengan produk,” ujarnya.

Semakin berkualitas, semakin banyak yang akan memesan produk bermerek kita. Pesanan ulang (repeat order) pun akan meningkat dan bisnis kita akan panjang umur. ”Intinya, digital marketing merupakan solusi cerdas untuk UMKM agar bisa menggenggam pasar lebih luas,” tegas Gunara.

Dari perspektif kecakapan digital, Habibie Yukezain mengatakan, salah satu yang berubah dan mesti dikuasai pelaku bisnis digital, tidak terkecuali UMKM, adalah kejelian membaca peluang dan kesiapan memenuhinya secara cepat dengan tetap menjaga kualitas. ”Kejelian diperlukan, karena pola marketing era digital berada di lokapasar yang sangat beragam,” tuturnya.

Habibie juga menyebut pentingnya pemahaman terhadap cara bayar transaksi bisnis dengan beragam dompet digital. Jangan lupa juga, tetap berhati-hati menjaga perangkat digital dalam berbisnis. ”Sebab, penjahat digital yang merecoki bisnis tidak bisa dianggap enteng,” cetusnya.

Keamanan digital memang soal serius yang mesti diperhatikan pelaku bisnis digital. Apalagi, menurut catatan influencer Ana Livian, penghuni jagat digital makin berjubel. Mengacu survei Kemenkominfo, perangkat mobile yang terhubung naik 3,6 persen. Dari 345 juta pada 2021, menjadi 370 juta pada 2022.

”Tidak semua punya niat berbisnis dan menangkap peluang bisnis. Tak sedikit yang berniat jahat, bahkan hanya mengincar saldo rekening bank kita,” kata Ana. Karenanya, Ana berpesan, jangan sembrono berbagi data pribadi di ruang digital.

Kalau perlu, password akun bisnis mesti dilengkapi pengamanan two factor autentification. Lalu, jangan mudah menggunakan wifi di ruang publik, apalagi untuk bertransaksi bisnis. ”Bahaya. Nomor akun bank digital bisa diretas di ruang semacam itu,” pesan Ana.

Untuk diketahui, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id.

Popular Posts