Andalkan Indonesia, TikTok Incar "Cuan" Lebih Besar dari TikTok Shop


TikTok mengincar keuntungan yang lebih besar dari bisnis e-commerce TikTok Shop tahun ini. Konon, perusahaan di bawah naungan ByteDance ini menargetkan penjualan hingga 20 miliar dollar AS lebih atau nyaris Rp 300 triliun dari TikTok Shop.

Target itu kabarnya bakal meningkatkan pertumbuhan nilai barang dagangan bruto (gross merchandise value/GMV) atau nilai barang yang dijual di TikTok Shop.

Tahun lalu, GMV bruto e-commerce tersebut tercatat mencapai 4,4 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 65,5 triliun.

Menurut orang dalam TikTok, pasar Asia Tenggara utamanya Indonesia, menjadi pasar yang diandalkan perusahaan untuk mencapai target penjualan TikTok Shop tersebut.

Pasalnya, banyak pengguna di Indonesia menjual dan memamerkan aneka produknya di TikTok Shop melalui video langsung atau siaran langsung (live streaming).

Selain itu, data yang dirangkum firma riset Cube Asia juga menunjukkan bahwa Indonesia berkontribusi besar dalam mendongkrak GMV TikTok Shop.

Menurut Cube Asia, GMV TikTok Shop di Indonesia mencapai 2,5 miliar dollar AS lebih (Rp 37,2 triliun) pada tahun lalu. Pada tahun ini, GMV-nya tercatat sudah 1 miliar dollar AS (Rp 14,8 triliun), hanya dalam tiga bulan pertama 2023.

Artinya, pasar Indonesia berkontribusi besar bagi toko online TikTok itu.

Selain Asia Tenggara, perusahaan juga berupaya menambah penjualan TikTok Shop di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Namun, targetnya tak sebesar pasar Asia Tenggara, karena belanja langsung (live shopping) belum begitu populer di kedua wilayah tersebut.

Terkait laporan tersebut, sejauh ini pihak TikTok enggan memberikan tanggapannya, dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Senin (12/6/2023).

TikTok Shop memungkinkan pengguna belanja sembari menikmati aneka konten di TikTok. Layanan ini hadir di Indonesia, Vietnam, dan Inggris sejak tahun 2021. Khusus di Asia Tenggara, TikTok Shop kini hadir pula di Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Di Asia Tenggara, TikTok Shop berkembang menjadi saluran belanja baru selain marketplace lain termasuk Lazada, Shopee dan Tokopedia. Taka ayal bila TikTok mengandalkan wilayah ini untuk menggenjot penjualannya.

TikTok Shop jadi favorit di Indonesia

Sejak hadir di Indonesia, TikTok Shop diterima baik bahkan menjadi tempat favorit belanja online di Tanah Air pada 2022. Setidaknya begitulah menurut lembaga riset pasar dan perilaku konsumen (consumer insight) Populix.

Menurut laporan Populix bertajuk "The Social Commerce Landscape in Indonesia", TikTok Shop menjadi platform media sosial yang paling sering digunakan untuk berbelanja online di Indonesia.

Jumlahnya mencapai 45 persen. Angka itu mengalahkan penggunaan media sosial lain untuk belanja online, seperti di WhatsApp (21 persen), Facebook Shop (10 persen), dan Instagram Shopping (10 persen).

Popular Posts