Digitalisasi Memasarkan Produk UMKM ke Pasar Global


 Jakarta – Salah satu upaya agar Indonesia bisa naik kelas dan menjadi negara maju selain harus  senantiasa adaptif terhadap perkembangan digitalisasi adalah dengan memasarkan produk Indonesia di   pasar global. Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong  digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya Papua Barat, untuk meningkatkan  daya saing UMKM Papua Barat.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengungkapkan, “digitalisasi adalah bentuk adaptasi. Terkait   dengan Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2023, Kemendag terus mendorong digitalisasi dengan membangun ekosistem kemitraan dengan UMKM, lokapasar (marketplace), dan lembaga pembiayaan  untuk mendukung pemasaran produk-produk Indonesia, terutama UMKM Papua Barat.”

Jerry memandang, digitalisasi terhadap pelaku usaha perlu gencar dilakukan. Terutama sejak pandemi  Covid-19 melanda, adanya perubahan pola belanja masyarakat yang lebih memilih berbelanja secara  daring, menuntut pelaku usaha harus adaptif dan mampu mengikuti perkembangan arus pasar.

"Jumlah pelaku usaha yang telah masuk ekosistem digital (on-boarding) pada akhir 2022 yaitu sebanyak  lebih dari 20  juta UMKM. Untuk itu, saya optimistis target 30 juta UMKM on-boarding pada 2024 dapat tercapai," imbuh Jerry.

Berdasarkan data yang diolah Kemendag, Ekonomi Digital Indonesia diperkirakan mencapai USD77 miliar pada 2022 atau 39,7 persen Ekonomi Digital ASEAN. Bahkan pada 2025, nilai tersebut diproyeksikan naik mencapai Rp130 miliar.Nilai transaksi niaga elektronik (e-commerce) pada 2022 juga telah mencapai Rp476,3 triliun.

Pada 2023, nilai tersebut diproyeksikan Bank Indonesia akan meningkat mencapai Rp572 triliun atau naik  sekitar 20 persen dibanding pada 2022. Bahkan pada 2025, sektor niaga-el diperkirakan tumbuh secara konsisten sekitar 17--22 persen.

Jerry menuturkan, “Kemendag akan terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga kinerja  perdagangan. Upaya dimaksud diwujudkan dengan berbagai kegiatan promosi, misi dagang, dan kerja  sama perdagangan melalui skema Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA), maupun Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).”

Jerry juga mengungkapkan, Indonesia sudah memiliki 35 perjanjian, termasuk 9 perjanjian secara  bilateral. "Perjanjian perdagangan ini dapat dimanfaatkan sebagai toll  wayatau fasilitas pemerintah bagi  pelaku UMKM Indonesia untuk meningkatkan akses pasar internasional," imbuh Jerry.

Diharapkan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dapat mendorong lebih banyak  pelaku UMKM yang mampu membuka lapangan pekerjaan dan membawa kesejahteraan bagi  masyarakat serta membawa pelaku usaha nasional berjaya di pasar global.

Jerry juga meminta dukungan dan partisipasi penuh dari seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadi  pahlawan di negeri sendiri, dengan terus membeli dan memakai produk buatan Indonesia.

"Dalam berbagai kesempatan dan khususnya hari ini, saya mengenakan produk Indonesia. Mulai dari  sepatu, jam tangan, kacamata, celana, hingga kemeja batik motif Papua. Diharapkan masyarakat  Indonesia tidak hanya bangga buatan Indonesia, tapi juga membeli dan memakai produk-produk buatan Indonesia," ujar Jerry.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim, Kemendag menuturkan, Gernas BBI diresmikan Presiden RI,  Joko Widodo pada 14 Mei 2020. Pada 2023, Kemendag menjadi manajer kampanye bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam BBI dan BWI Papua Barat 2023.

"Papua Barat memiliki potensi yang luar biasa untuk diangkat, seperti pertanian, pertambangan, hasil  hutan, dan wisata alam. Potensi ekonominya tercatat tumbuh 3,13 persen pada triwulan I-2023. Adapun  ekspor Papua Barat pada Maret 2022 tercatat USD 211,77 juta dan Maret 2023 USD 279,4 juta. Artinya, tumbuh 31,4 persen year-on-year," urai Karim.

Karim melanjutkan, pemerintah telah menggelontorkan sejumlah dukungan bagi UMKM Papua Barat terkait BBI dan BWI. Pertama, bimbingan teknis pengembangan produk dan kapasitas pelaku usaha.  Kedua, pameran mall-to-mall produk unggulan Papua Barat.

Ketiga, on-boarding UMKM Papua Barat pada lokapasar PaDI UMKM dan Digipay. Keempat, bimbingan   teknis kewirausahaan UKM-IKM pengolahan pangan dan transportasi melibatkan 40 UKM-IKM Papua Barat Papua Barat.

Kelima, Festival Ramadhan di Manokwari 2023 dengan melibatkan 20 UMKM makanan, wastra, kriya, dan herbal. Keenam, bazar yang melibatkan 21 UMKM Papua Barat. Ketujuh, wisata kuliner Manokwari dengan melibatkan 100 UMKM kuliner.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pun mengatakan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di sektor UMKM harus terus mengasah kemampuan teknologi digital untuk membangkitkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Sumber: https://www.neraca.co.id/article/181227/digitalisasi-memasarkan-produk-umkm-ke-pasar-global

Popular Posts