Unsil Tasikmalaya Bantu UMKM Naik Kelas, Dongkrak Penjualan Lewat Digital Marketing


 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Digital Marketing UMKM Kabupaten Tasikmalaya di Aula FEB, Senin (12/6/2023).

Ketua Pelaksana Bimbingan Teknis Digital Marketing UMKM Kabupaten Tasikmalaya Juniar Alisa SPd MM mengatakan, UMKM saat ini penting memahami digital marketing. Karena dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan penjualan.

“Oleh karenanya, para UMKM yang ada di Tasikmalaya, diharapkan bisa menggunakan digital marketing. Dengan begitu, produknya dikenal dan dinikmati masyarakat nasional bahkan internasional,” katanya kepada Radar, Senin (12/6/2023).

Sehingga dalam upaya membantu UMKM di Tasikmalaya bisa menggunakan digital marketing, lanjut dia, pihaknya membuat kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) digital marketing UMKM Kabupaten Tasikmalaya.

“Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh mengenai digital marketing. Dengan begitu, dapat menunjang pemasaran UMKM  di Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya.

Sebab dalam Bimtek diajarkan materi konsep digital marketing, praktek foto produk, dan praktek video produk. Semua itu, agar mereka bisa menjual produk, sesuai dengan kebutuhan digital marketing.

“Setelah kegiatan ini, bisa edit foto dan video produk dengan baik. Sehingga dapat menarik perhatian orang untuk membelinya,” katanya.

Mengingat sekarang teknologi semakin canggih, harus didukung juga pengetahuan para UMKM cara memasarkan seperti di media sosial yakni; Tiktok, Instagram dan lainnya. Dalam pengetahuan itu, sehingga UMKM bisa bagus dalam pengambilan gambar foto dan video.

“UMKM harus bisa mengkreasikan video dan foto produk agar terlihat menarik sehingga penjualan naik. Untuk membantu itu kita memberikan   backdrop untuk foto produk, ringlight, stand  biar langsung praktek,” ujarnya.

Selanjutnya memberikan kesempatan berharga bertukar ide dalam menjalankan menguntungkan untuk pertumbuhan UMKM di Kabupaten Tasikmalaya.

Karena ide awal adanya Bimtek ini, di latar belakangi ada mata kuliah Laboratorium Kewirausahaan  Jurusan Manajemen dengan dosen pembimbing Laboratorium Kewirausahaan yakni Alfin Nur Fahmi SE MT, Febrialdy Hendratawan MSM dan Dian Kurniawan SE MSi. Dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek atau project best learning.

“Dari project best learning ini, mahasiswa mencari UMKM di Kabupaten Tasikmalaya yang masih berjalan,” katanya.

Dengan mengerahkan sebanyak 300 mahasiswa datang UMKM di Kabupaten Tasikmalaya untuk mempersiapkan pembelajaran berbasis proyek selama enam bulan. Dengan melakukan wawancara terlebih dahulu kendala apa saja dalam pemasaran produk.

“Ternyata kebanyakan UMKM tidak bisa memasarkan produk secara luas, sebatas mulut ke mulut saja dan minim menjual produknya di digital marketing,” ujarnya.

Selain itu, mahasiswa mendata terlebih dahulu pelaku UMKM, mulai omzet, terdaftar legalitas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),Nomor Induk Berusaha (NIB), halal, Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan lainnya.

“Aslinya dari mahasiswa sudah mendata 200 lebih UMKM di Kabupaten Tasikmalaya. Namun kita filter 65 UMKM, dengan memilih UMKM yang memiliki legalitas dan berjalan produksinya,” katanya.

Kepala Jurusan Manajemen FEB Unsil Tasikmalaya Lucky Radi Rinandiyana SE MSi menyampaikan, kegiatan Bimtek ini merupakan salah satu bentuk tri darma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Sesuai linier keilmuan yakni kewirausahaan, dosen dan mahasiswa menggandeng para UMKM di Kabupaten Tasikmalaya untuk bisa naik kelas.

“Karena sekarang ini sudah menggunakan teknologi dalam pemasaran produk, dosen berinisiatif untuk membuat Bimtek pemasaran secara digital. Dengan begitu, dosen tidak hanya sebagai menara gading, namun melakukan pengabdian di luar untuk mempraktekkan ilmunya,” ujarnya.

Di sisi lain, dengan adanya pengalaman dosen terjun langsung ke UMKM, bisa jadi mendapatkan teori baru. Karena apakah sama dalam pengaplikasian dan teori. “Dengan penerapan ilmu ini justru bisa sebagai ilmu baru bagi dosen,” katanya.

Owner Keripik Pare Dapur Syahila Kabupaten Tasikmalaya Ai Keuis Samarotul Fuadah berharap mengikuti kegiatan Bimtek ini bisa menambah ilmu pengetahuan tentang digital marketing. Selanjutnya bisa menambah jaringan sesama UMKM, tentunya agar membagikan pengalaman dalam berwirausaha.

“Harapannya Bimtek ini dapat menambahkan ilmu menambahkan jaringan,” ujarnya.

Sebab, untuk saat ini usaha kuliner yang sedang ditekunimya tergolong baru. Sekitar satu tahun membuat olahan makanan sayur pare dalam bentuk keripik cemilan sehat.

“Keripik sayur pare diciptakan baru satu tahun lalu. Itu inisiatif dari anaknya tidak suka sayur mencoba-coba, ternyata dengan keripik pare ini anak suka,” katanya.

Namun, berpikir ada peluang usahanya. Dia pun mencoba untuk membuat lebih banyak untuk bisa dijual, tenyata berhasil laku terjual.

“Saat ini penjualan lewat Shopee, Facebook, WhatsApp, supermarket. Kemudian juga sudah memiliki izin legalitas seperti halal, PIRT, dan NIB,” ujarnya.

Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya  H Endang Rahmat Sodik menyebutkan, berdasarkan catatan UMKM di Kabupaten Tasikmalaya terdapat 112.000 UMKM, dari BPOM 95.000 UMKM, dan Pendataan Lengkap Koperasi- UMKM 48.000 UMKM di luar pertanian. Dengan banyaknya UMKM di Kabupaten Tasikmalaya ini, pemerintah mengharapkan adanya perguliran usaha dengan benar-benar sehingga ada hubungan timbal balik kepada pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, dengan mampu menjalankan pemulihan ekonomi daerah.

“Apalagi UMKM ini adalah pelaku ekonomi yang tahan banting saat pandemi Covid-19. Untuk itu, diharapkan bisa memulihkan ekonomi daerah,” katanya. (riz)

Sumber:https://radartasik.id/unsil-tasikmalaya-bantu-umkm-naik-kelas-dongkrak-penjualan-lewat-digital-marketing/

Popular Posts