Belajar dari Pandemi, UMKM Makin Mantap Go Digital


Pandemi Covid-19 yang hadir di Indonesia mengubah sebagian besar sendi kehidupan. Salah satunya dalam bisnis dan perdagangan. Digitalisasi menjadi keniscayaan saat muncul pembatasan sosial.

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pun dipaksa untuk berubah. Kebiasaan lama berdagang ditinggalkan berganti menjajakan dagangan di dunia digital. Termasuk Rolupat.

UMKM bidang pakaian batik ini memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk bertahan. Pemilik Rolupat, Henny Christiningsih bercerita, bagaimana pihaknya beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Sejak pandemi datang, Rolupat bergerak cepat menjual produknya di dunia maya. Instagram, Shopee hingga Tokopedia menjadi pilihan media pemasaran.

"60 Persen penjualan kami melalui platform digital," ujarnya saat ditemui di Jakarta, ditulis Rabu (21/6).

Henny mengakui mengikuti tren digitalisasi sangat penting saat ini. Sebab, hampir seluruh manusia kini menggunakan media sosial. Sehingga, penting bagi pihaknya untuk tidak tertinggal di belakang.

"Sekarang semua hal diupload. Maka dari itu, saya juga menjual online," tegasnya.

Saat pandemi mereda, Henny menyebut Rolupat tak serta merta meninggalkan dunia digital. Karena tercatat penjualannya tetap tinggi di platform digital. Meski diakui tak sedikit pelanggannya yang mulai memutuskan datang langsung ke butiknya.

"Sekarang juga sudah mulai meningkat yang offline datang langsung. Karena mereka ingin memilih melihat produknya langsung," tutur Henny.

Selain digitalisasi, Henny mengungkapkan pihaknya terbantu layanan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk bertahan semasa pandemi Covid-19. Fokus BRI pada UMKM, menurutnya, sangat membantu meningkatkan ekonomi di masa-masa sulit.

"Sewaktu Covid, dengan BRI, dibantu pinjamannya untuk meningkatkan ekonomi UMKM," ungkap Henny.

Saat pandemi, BRI membantu dengan kemudahan pencairan pinjaman. Para UMKM binaan Henny bisa mendapatkan suntikan modal dari BRI dengan menjadikan aset Rolupat sebagai agunan.

"Asalkan UMKM ada PO sama saya, maka jaminan pinjaman mereka saya yang jamin," imbuhnya.

BRI mengakui, sejak awal pandemi, pihaknya memfokuskan diri untuk membantu pelaku UMKM. Di mana, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional.

"Upaya pertama yang dilakukan BRI yakni dengan gencar melakukan restrukturisasi pinjaman," ujar Direktur Utama BRI, Sunarso.

Upaya lain yang dilakukan perseroan yakni memastikan para pelaku UMKM tetap mampu melakukan aktivitas ekonominya dengan memberikan tambahan modal usaha.

Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan, BRI akan terus melakukan restrukturisasi bagi nasabah yang benar-benar terdampak namun memiliki prospek dan beritikad baik untuk membayar, serta memiliki cashflow.

"Disamping itu, BRI juga terus memberdayakan UMKM khususnya segmen mikro dan ultra mikro melalui pendirian Ekosistem Ultra Mikro pada September 2021 lalu," ujarnya pada Merdeka.com, Senin (22/5).

Dia menambahkan, tujuan pembentukan ekosistem ini tak lain yakni untuk mendekatkan akses keuangan kepada pelaku Usaha Ultra Mikro.

Sumber:https://www.merdeka.com/perbankan/belajar-dari-pandemi-umkm-makin-mantap-go-digital.html

Popular Posts